Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Palmex Indonesia Expo Digelar di Medan, Berkonsep Go Green dan Ingin Lebih Banyak Produk Lokal

Palmex Indonesia Expo Digelar di Medan, Berkonsep Go Green dan Ingin Lebih Banyak Produk Lokal Palmex Indonesia Expo kembali digelar di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Medan, Sumatera Utara (Sumut). | Kredit Foto: Abdul Aziz
Warta Ekonomi, Medan -

Palmex Indonesia Expo kembali digelar di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Gelaran ini menjadi edisi yang ke-14 dan kali ke-10 untuk Indonesia Internasional Palm Oil Conference (IIPOC).

Acara yang digelar pada 9-11 Oktober itu tidak sekadar pameran, yang kali ini digelar di lantai dasar hotel, tapi juga dijejali oleh sejumlah narasumber dari dalam dan luar negeri untuk mengisi acara IIPOC yang khusus dilaksanakan di lantai dua hotel.

Menteri Pertanian era Presiden Megawati, Prof. Bungaran Saragih, hadir di acara yang dibuka langsung oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Utara (Sumut), Firsal Mutyara itu.  

Lelaki 79 tahun ini datang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pembina PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI)

Lalu ada pula Plt Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat M Sinaga, Deputy Director - Market Transformation (Indonesia)-Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Dr. M. Windrawan Inantha. 

Berikutnya, hadir Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Ernest Gunawan, serta Direktur Utama PT. Fireworks Indonesia, Susan Tricia. Perempuan ini juga yang menjadi ketua panitia helat akbar itu. 

Baca Juga: Pameran Internasional Teknologi Pengemasan dan Percetakan ALLPack dan ALLPrint Indonesia 2024 Siap Dihelat

Bungaran, Sahat, Windrawan dan Ernest menjadi pemateri di hari pertama IIPOC. Bungaran menyodorkan topik "Inclusive Innovation for Smallholders: Empowering Sustainable Palm Oil Practices".

Paparan Sahat tentang "Innovations for Sustainable Palm Oil: Navigating Environtmental Challenges and Economic Opportunities".

Lalu Windrawan fokus pada "RSPO's Strategies Catalyzing a Paradigm Shift in Indonesian Palm Oil Sustainability" dan Ernest mengulas soal "Decoding Indonesia's Bold Biodiesel Initiative and It's Impact on the Palm Oil Industry".

Besok, sejumlah peserta pameran akan pula memaparkan soal teknologi. Mulai dari Ecolab Indonesia, Facific Agriscience Pte Ltd, Myande Group Co., Ltd, Alfa Laval Mlaysia Sdn Bhd, W.R Grace & Co., Ltd, Tsubaki Indonesia Manufacturing dan Allied Mineral Product, LLC. 

Sahat sendiri nampak sumringah saat menengok ramainya peserta pameran yang mencapai 250 exhibiting brand. Mereka berasal dari 11 negara seperti; Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Russia, Turkey, Hongkong, Vietnam, Thailand dan United Kingdom. Panitia memperkirakan pameran itu akan menyedot pengunjung hingga 6000 orang. 

"Pameran semacam ini musti tetap dipertahankan di sini (Medan) dan sudah selayaknya punya tempat sendiri kayak Jakarta International Expo yang di Kemayoran. Bekas Bandara Polinia agaknya bisa dimanfaatkan untuk itu. Biar pameran ini semakin wah," katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara. 

Harapan yang sama juga diutarakan oleh Susan. Dia ingin ke depan pameran sudah punya venue sendiri biar bisa menampung lebih banyak booth. Sebab peminat untuk ikut pameran semakin banyak.   

Baca Juga: BSTARVERSE: Pameran Imersif BTS Pertama di Indonesia

"Ini sudah kita bicarakan juga dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumut. Kalau misalnya hanggar pesawat yang ada di Bandara Polinia enggak dipakai, kenapa enggak kita poles saja untuk kemudian kita pakai. Sebab lokasi semacam ini lebih cocok ketimbang di hotel. Apalagi kalau yang dipamerkan itu mesin-mesin," katanya kepada Warta Ekonomi usai pembukaan acara tadi siang. 

Di pameran kali ini kata Susan, lebih mengedepankan konsep go green. Misalnya teknologi yang mampu mengurangi karbon dari 100 menjadi 10. Banyak juga yang memamerkan boiler dan teknologi integrasi mesin dengan internet. 

"Setiap tahun kami ingin menampilkan sesuatu yang baru. Apakah itu dari sisi pamerannya yang menyodorkan teknologi baru, atau materi confrence," ujarnya.

 Dan nanti, Susan juga ingin lebih banyak produk lokal. Sebab saat ini masih banyak teknologi asal Malaysia. "Sudah waktunya kita move forward dari teknologi ini. Kita punya banyak manusia genius di Indonesia, kenapa kita tidak menempatkan diri kita untuk lebih maju dalam mengembangkan teknologi yang 100% lokal," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Abdul Aziz
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: