Ada Pengusaha Sawit, Nama-Nama Ini Digadang Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Dalam hitungan jari, Indonesia akan segera berganti pemerintahan. Dari yang semula Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemudian berganti menjadi Prabowo Subianto selaku presiden terpilih dalam Pemilu 2024. Pada Senin (14/10/2024), dia juga telah memanggil 49 nama yang diyakini bakal masuk ke dalam kabinetnya. Sebagian nama-nama tersebut pun terafiliasi dalam perusahaan yang terdaftar di bursa saham Indonesia.

Ada 49 tokoh yang dipanggil dan digadang-gadang akan menjabat calon menteri yang bakal menjabat pada periode 2024 – 2029. Para tokoh tersebut dipanggil ke kediaman Prabowo dalam rangka finalisasi susunan kabinet pemerintahan Prabowo.

Dari total 49 tokoh calon menteri yang diundang di kediaman Prabowo, ada lima nama yang terafiliasi dengan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pertama ada Menteri BUMN, Erick Thohir yang merupakan sosok di balik Grup Mahaka. Untuk diketahui, grup tersebut merupakan pemegang saham dua emiten yang bergerak di sektor media yakni PT Mahaka Radio Tbk. (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk. (ABBA).

Baca Juga: Ancam Target Pemerintahan Prabowo-Gibran, Adopsi Aturan FCTC dalam Rancangan Permenkes Dinilai Cacat Hukum

Kedua, yang digadang-gadang sebagai calon menteri di pemerintahan baru adalah nama Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo – Gibran pada Pilpres 2024. 

Rosan tercatat sebagai salah satu pemegang saham dan Presiden Komisaris di PT Recapital Advisors yang merupakan perusahaan holding investasi yang menjadi induk usaha Recapital Group.  Adapun Recapital Group merupakan bisnis multisektoral yang didirikan Roslan bersama Sandiaga Uno.

Sebelumnya, dia juga sempat menjabat sebagai Komisaris di berbagai emiten seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG); PT Visi Media Asia Tbk (VIVA); dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Saat ini, Rosan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) milik Lippo Group, sejak RUPST di Lippo Karawaci, Tangerang.

Sosok ketiga adalah Rachmat Pambudy. Dia menjabat sebagai salah satu Komisaris Independen di perusahaan sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) sejak tahun 2018 silam.

Selain itu, dia juga menjabat sebagai Pejabat Struktural Kementerian Pertanian sejak 2004, Wakil Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2015, Pendiri dan Dewan Pakar LSM Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I) sejak 2016. Ia menyelesaikan pendidikan Doktoral di bidang Penyuluhan Pembangunan di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1999.

Sosok keemapt yang dipanggil oleh Prabowo ke rumahnya adalah seorang pengusaha yang berpengalaman luas dan dikenal karena keahliannya di dunia bisnis, khususnya dalam sektor agribisnis dan energi. Yakni Widiyanti Putri Wardhana.

Kiprah profesionalnya tercatat ke dalam posisi strategis. Misalnya Komisaris PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) sejak tahun 2021 lalu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai direktur di tempat yang sama dari tahun 2012 – 2021.

Mengutip situs resmi Teladan Resources, Rabu (16/10/2024), Widiyanti juga tercatat sebagai COO di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Jokowi soal 17 Menterinya Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Peran strategis ini menempatkannya sebagai salah satu figur kunci dalam mengelola operasional dan pertumbuhan perusahaan yang berfokus pada perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Timur.

Terakhir, sosok yang menjadi salah satu nama yang dipanggil oleh Prabowo Subianto untuk hadir melawat ke kediamannya adalah Dudy Purwagandhi.

Dia merupakan CEO dari Jhonlin Air Transport (JAT) yang merupakan maskapai penerbangan regional di Indonesia. maskapai tersebut fokus melayani ke daerah-daerah di Kalimantan Selatan dan merupakan maskapai penerbangan milik konglomerat Kalimantan, Haji Isam.

Hal tersebut, secara tidak langsung, membuat namanya turut terafiliasi dengan saham milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), yang dimana keduanya bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan sawit. Selain itu, saat ini Dudy juga menjabat komisaris PT PLN (Persero) sejak Januari 2020.