Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elnusa Gunakan Teknologi Mutakhir dalam Survei Seismik Perdana di Area Tambang Batubara

Elnusa Gunakan Teknologi Mutakhir dalam Survei Seismik Perdana di Area Tambang Batubara Elnusa | Kredit Foto: Elnusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA) melaksanakan survei seismik perdana di area konsesi tambang batu bara PT Wahana Baratama Mining (Member of Bayan Group) di Kabupatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Elnusa mengedepankan teknologi mutakhir untuk menghasilkan data eksplorasi yang akurat, efisien, dan ramah lingkungan, sehingga survei tersebut menandai langkah baru anak usaha PHE itu dalam eksplorasi tambang batu bara di Indonesia.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Keputusan Penting yang Diambil Prabowo dalam Ratas soal Pangan

Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menjelaskan survei ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan sebagai pembuktian kemampuannya dalam menghadirkan solusi survei geosains yang unggul.

“Kami berkomitmen untuk terus adaptif dalam memberikan data eksplorasi yang dapat diandalkan guna mendukung kebutuhan energi nasional,” kata Bachtiar dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (28/11).

Teknologi yang digunakan Elnusa dalam survei ini adalah Vibroseis IVI EnviroVib 15 dan Hemi 44 sebagai sumber getar yang dikenal memiliki mobilitas yang tinggi dan hemat energi sehingga efisien dalam menghasilkan sinyal seismik yang berkualitas.

Juga didukung receiver Smart SOLO IGU-16 1C (5Hz), sebuah sistem nodal otonom yang menawarkan berbagai keunggulan, menjadikannya pilihan ideal untuk eksplorasi geosains tingkat lanjut.

“Teknologi yang kami gunakan, seperti Vibroseis dan Smart SOLO, memungkinkan kami memberikan data eksplorasi yang akurat, efisien, dan relevan dengan kebutuhan pelanggan,” tambah Bachtiar.

Sementara itu, Party Chief pada project ini, Andi Mahri menjelaskan Elnusa telah menyelesaikan desain awal untuk survei 3 Dimensi dengan luas 25,85 km² dan mencakup 9.132 titik perekaman. Selain itu, survei ini mencakup 7 lintasan survei 2 Dimensi dengan total panjang 13,14 km dan mencakup 1.321 titik perekaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: