Terhimpit Utang Rp48 Triliun, Produsen Sepeda Motor KTM Terancam Bangkrut

Produsen sepeda motor sport ternama, KTM, tengah menghadapi masa sulit. Induk perusahaan KTM, Pierer Mobility Group, mengonfirmasi bahwa perusahaan asal Austria tersebut kini secara sukarela mengajukan restrukturisasi demi menyelamatkan kondisi keuangannya yang kian memburuk.

Peserta MotoGP ini diketahui memiliki total utang mencapai 2,9 miliar euro atau sekitar Rp48 triliun. Krisis ini pun bukan hal baru bagi KTM. Keuangan perusahaan telah bermasalah selama beberapa waktu yang memaksa sejumlah langkah drastis.

Baca Juga: Spirit Airlines Terancam Bangkrut, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Beberapa bulan terakhir, KTM memangkas jumlah direksi dari enam menjadi dua. Selain itu, sebanyak 3.623 karyawan kabarnya kini tak lagi menerima gaji, hanya diberi kompensasi kebangkrutan. Beberapa di antaranya akan menghadapi PHK, meski jumlah pastinya belum dipastikan. 

Pierer Mobility Group, dalam pernyataan resminya pada 26 November 2024, menjelaskan bahwa KTM akan memulai proses restrukturisasi yudisial dengan administrasi mandiri pada 29 November 2024.

"Kebutuhan pembiayaan KTM Group saat ini mencapai angka tiga digit juta. Manajemen saat ini tidak meyakini dapat mengamankan pembiayaan interim yang diperlukan tepat waktu," tulis Pierer Mobility Group.

Baca Juga: 58 Tahun Berdiri, Ternyata Ini Penyebab Sritex Alami Pailit hingga Terancam Bangkrut

Restrukturisasi ini melibatkan dua anak perusahaan utama, yaitu KTM Components GmbH dan KTM F&E GmbH. Langkah ini dirancang untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan sekaligus menciptakan landasan yang lebih kokoh bagi KTM untuk bangkit.

Namun, efeknya akan terasa, termasuk penyesuaian stok unit di dealer KTM secara bertahap selama dua tahun ke depan. Di sisi lain, operasional KTM di MotoGP disebut masih berjalan normal hingga musim 2025, tetapi kondisinya setelah itu masih penuh ketidakpastian.