Dolar AS Menguat, Investor Makin Yakin The Fed Akan Pangkas Suku Bunga

Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada perdagangan di Jumat (6/12) Penguatan ini tidak terlepas dari ekspektasi kebijakan pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir Senin (9/12), indeks dolar yang menjadi ukuran kekuatan mata uang global tersebut tercatat naik naik 0,3%. Kenaikan ini menjadi sebuah kabar baik untuk dolar setelah sempat menyentuh level terendah dalam tiga minggu.

Baca Juga: Mayapada Hospital Dapat Suntikan Modal dari Perusahaan Investasi asal Amerika, Berapa Jumlahnya?

Adapun hal ini tidak terlepas dari laporan pasar tenaga kerja yang mencatat kenaikan besar, bahkan melebihi ekspektasi pasar. Data Non-farm Payrolls AS untuk November mencatat kenaikan hingga 227.000, angka ini melebihi proyeksi sebesar 200.000. Serupa, data Oktober untuk indeks yang sama juga menunjukkan peningkatan sebesar 36.000. Meski begitu, data terbaru terkait dengan tingkat pengangguran juga naik menjadi 4,2% dari 4,1%.

Pasar melihat data tersebut sebagai sinyal kuat terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga akan diambil oleh The Fed. Hal ini turut diamini oleh Kepala Strategi Investasi Global Wells Fargo Investment Institute, Paul Christopher.

"Data pekerjaan ini cukup moderat, tetapi sesuai dengan tren rata-rata. Hal ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin di Desember," ungkapnya.

Baca Juga: Ekonomi Amerika Tetap Perkasa, The Fed Pilih Hati-Hati dalam Pemangkasan Suku Bunga

Secara keseluruhan, penguatan dolar mencerminkan sentimen pasar yang optimis terhadap pemangkasan suku bunga dari The Fed. Investor global diharapkan terus memantau perkembangan arah kebijakan moneter hingga kondisi geopolitik, khususnya terkait dengan AS.