Gerakkan Perekonomian, Kredit Pintar Bekali UMKM Jurus-jurus Pengelolaan Keuangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bali memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian lokal. Selain mendukung sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali, UMKM juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari desa hingga kota besar.
Meskipun berperan besar pada perekonomian, UMKM di Bali menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan usaha mereka. Seperti diungkapkan oleh Marini, salah seorang pengrajin bokor yang juga penggiat UMKM Gianyar, Bali.
"Sebagai pelaku UMKM, kami menghadapi beberapa tantangan utama yang kerap kali kami temui dalam membangun usaha. Tantangan tersebut antara lain mulai dari persaingan yang ketat karena banyaknya UMKM yang beroperasi di sektor yang sama menyebabkan persaingan semakin ketat, pengaruh musiman, adakalanya Wisatawan itu musim-musiman, perubahan tren pasar, hingga kesulitan dalam mendapatkan akses pembiayaan,” ungkap Marini dalam acara Kelas Pintar Bersama, ajang edukasi dan literasi keuangan yang diinisiasi oleh Kredit Pintar di Gianyar, Bali, akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Ekspansi ke Indonesia Timur, Kredit Pintar Edukasi Ratusan UMKM di Makassar
Marini bersama puluhan pelaku UMKM lainnya di Gianyar, Bali dengan antusias mengikuti Kelas Pintar Bersama yang dalam kesempatan kali ini mengusung tema “Mengelola Keuangan Secara Menyeluruh, dari Dompet ke Bisnis” dengan mengundang seorang narasumber kompeten, yaitu Rista Zwestika Reni, CFP®, seorang perencana keuangan yang telah tersertifikasi.
Rista memaparkan pentingnya perencanaan keuangan untuk membantu pelaku UMKM. “Pertama, kita dapat melihat pergerakan uang bisnis, lalu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, selanjutnya kita dapat menentukan target penjualan dan keuntungan, serta membuat keputusan bisnis yang lebih tepat. Namun sebelum merencanakan keuangan bisnis, pastikan kita memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi,” papar Rista.
Lebih lanjut Rista menjelaskan secara rinci kepada para peserta Kelas Pintar Bersama, bagaimana langkah-langkah dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis, bagaimana cara memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, hingga cara membuat anggaran. “Budgeting dibuat agar arus kas bulanan tidak minus dan untuk melihat seberapa besar dana yang dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi,” jelas Rista.
Platform fintech lending Kredit Pintar senantiasa berkomitmen untuk secara konsisten menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk komitmen Kredit Pintar untuk memberikan manfaat dalam hal edukasi dan literasi keuangan yang menyasar tidak hanya masyarakat umum, namun juga para pelaku UMKM dan generasi muda.
Sebagaimana dikatakan oleh Direktur Bisnis & Operasi Kredit Pintar, Kokko Cattaka, “Kelas Pintar Bersama merupakan inisiatif Kredit Pintar yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik sehingga dapat memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. Dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggungjawab, dan produktif, maka diharapkan dapat mendukung meningkatnya kesejahteraan dan memperkuat pembangunan ekonomi nasional.”
Sepanjang Januari hingga November 2024 Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp 6,5 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada tahun 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar yaitu mencapai Rp 48,5 triliun.
Baca Juga: PNM Dukung Sertifikasi BPOM untuk UMKM, Dorong Akses Pasar Global
“Untuk cakupan wilayah Bali dibandingankan dengan skala nasional, presentase penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Bali sejak Januari hingga November 2024 sebesar Rp 151 miliar lebih. Angka ini menjadikan provinsi Bali sebagai wilayah dengan penyaluran pinjaman terbesar ke-9 di Indonesia. Melihat angka tersebut, kami optimis pertumbuhan geliat ekonomi akan semakin tumbuh positif,” tandas Kokko.
Komitmen Kredit Pintar melalui Kelas Pintar Bersama secara konsisten telah dilakukan baik secara online dan offline selama kurun waktu 2021-2024. Untuk periode Januari hingga November 2024, Kelas Pintar Bersama telah diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa, blogger, UMKM hingga masyarakat umum.
“Melalui literasi keuangan yang kami lakukan di Kelas Pintar Bersama, kami berharap dapat memberikan banyak manfaat dan berdampak pada penguatan literasi keuangan serta peningkatan potensi UMKM serta bertumbuhnya iklim yang sehat bagi industri fintech lending di Indonesia. Selain itu kami berharap pelaku UMKM juga dapat memahami manfaat, risiko dan kewajiban sebelum mengambil keputusan keuangan," tambah Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement