Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada penutupan perdagangan di Selasa (10/12). Penguatan ini didorong oleh ekspektasi pasar terhadap data inflasi serta arah kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed).
Dilansir Rabu (11/12), indeks dolar yang menjadi tolak ukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya tercatat meningkat 0,42% ke posisi 106,6. Fokus pasar kini beralih pada rilis data ekonomi penting dan pertemuan kebijakan bank sentral utama untuk memahami arah pasar dalam jangka pendek.
Baca Juga: Masih Bergerak Stabil, The Fed Akan Jadi Penentu Arah Dolar AS
Pasar saat ini tengah menantikan data inflasi terbaru yang diperkirakan naik 0,3% (bulanan) dan 2,7% (tahunan) dibandingkan dengan 0,2% dan 2,6% pada bulan sebelumnya. Data ini akan menjadi kunci untuk menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed.
Meski begitu, pasar telah memiliki ekspektasi kuat bahwa bank sentral akan mengambil kebijakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17-18 Desember.
Baca Juga: Gali Bakat Anak Muda Indonesia, British American Tobacco Kembali Gelar Battle Of Minds
Di sisi lain, terdapat juga resiko dari kebijakan moneter yang diambil oleh negara-negara lainnya seperti Bank of Canada dan Swiss National Bank. Kedua bank sentral tersebut akan mengumumkan kebijakan moneter mereka minggu ini, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement