Harga Emas Kembali Menguat, Pasar Soroti Data Ekonomi AS

Harga emas mencatat lonjakan tajam pada perdagangan di Rabu (11/12/2024). Peningkatan ini didorong oleh menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga berkat data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir Kamis (12/12), berikut ini adalah catatan pergerakan harga logam mulia global termasuk emas. Komoditas Emas dan Paladium memimpin penguatan dalam perdagangan kali ini:

• Emas Spot: Naik 1% ke US$2.719,40 per ons.
• Emas Berjangka AS: Menguat 1,4% ke US$2.756,40 per ons.
• Perak Spot: Naik tipis 0,2% menjadi US$31,97 per ons.
• Platinum: Turun 0,7% menjadi US$935,87 per ons.
• Paladium: Melonjak 1,8% menjadi US$985,59 per ons.

Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat naik 0,3% secara bulanan pada November 2024. Hal ini dikuti oleh data inflasi tahunan sebesar 2,7% atau sedikit lebih tinggi dibandingkan 2,6% di bulan sebelumnya. Kedua data ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan memperkuat keyakinan mereka terkait arah kebijakan dari Federal Reserve (The Fed).

Kepala Strategi Pasar Bannockburn Forex, Marc Chandler mengatakan pasar optimis bahwa bank sentral akan memotong suku bunga pada pertemuan 18 Desember 2024. Menurutnya, bank sentral juga tidak akan melawan ekspektasi pasar terkait dengan hal tersebut.

“Jarang sekali mereka melawan pasar ketika peluang seperti ini sudah memiliki ekspektasi begitu kuat,” ujar Marc.

Inflasi yang stabil serta pemangkasan suku bunga akan membuat emas menjadi instrumen investasi yang lebih menarik bagi pasar. Apalagi kondisi perekonomian serta stabilitas geopolitik masih berguncang, khususnya di Timur Tengah.

Baca Juga: Tambang Emas Ciemas Terimbas Banjir Sukabumi, Manajemen Wilton Imbau Ini kepada Investor

Dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari risiko. Ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter akomodatif akan terus menjadi katalis utama bagi harga emas dalam waktu dekat.