Bundamedik Gaet Mantan Menlu Retno Jadi Petinggi Perusahaan

PT Bundamedik Tbk (BMHS) resmi mengangkat Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (2014–2024), sebagai Komisaris Independen. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (20/12).

Pengangkatan ini dinilai strategis untuk memperkuat kepemimpinan Bundamedik di tengah tantangan industri kesehatan yang dinamis. Retno Marsudi, yang selama masa jabatan sebagai Menlu berperan penting dalam pengadaan vaksin COVID-19 dan kerja sama kesehatan global, diharapkan membawa perspektif baru dalam pengembangan layanan kesehatan holistik dan komprehensif.

“Kompetensi dan pengalaman Retno Marsudi, terutama dalam isu kesehatan ibu dan anak, memberikan nilai tambah bagi visi Bundamedik untuk menyediakan layanan kesehatan keluarga yang unggul dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Komisaris Utama Bundamedik, dr. Ivan Rizal Sini, Jakarta, Jumat (20/12/2024). 

Baca Juga: Petinggi XL Axiata Buang Saham, Kepemilikan Turun Drastis

Selain Retno, Bundamedik juga mengangkat drg. Arianti Anaya sebagai Komisaris Independen. Arianti, yang memiliki pengalaman luas di Kementerian Kesehatan, dinilai mampu berkontribusi signifikan dalam pengelolaan layanan kesehatan yang lebih inklusif dan terintegrasi.

Baca Juga: Musim Pengunduran Diri Petinggi Emiten, Ada yang Masuk Kabinet Baru

Direktur Utama Bundamedik, Agus Heru Darjono, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dengan layanan kesehatan yang inovatif dan berdampak luas bagi keluarga Indonesia.

“Melalui tagline Because Family Matters, kami siap menghadirkan layanan kesehatan yang relevan, holistik, dan berkelanjutan untuk masyarakat,” ujar Agus.

Retno Marsudi dan drg. Arianti Anaya akan menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk menghadirkan layanan kesehatan yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat modern.

Dengan kombinasi keahlian di bidang diplomasi internasional dan sistem kesehatan nasional, Bundamedik optimistis dapat menciptakan dampak positif bagi industri kesehatan Indonesia di masa depan.