Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segera Kembangkan Skill Baru! Ini 5 Pekerjaan Rawan PHK Tahun Depan

Segera Kembangkan Skill Baru! Ini 5 Pekerjaan Rawan PHK Tahun Depan Kredit Foto: Unsplash/Eugenia Clara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinamika ekonomi dan kemajuan teknologi membuat beberapa pekerjaan menjadi mungkin untuk ditiadakan. Artinya, pekerja di beberapa sektor menjadi lebih riskan untuk menerima PHK. 

Risiko PHK yang lebih besar pada pekerja di beberapa sektor berikut ini umumnya disebabkan oleh kemajuan teknologi. Meskipun begitu, kemajuan teknologi sebenarnya tidak perlu dipandang sebagai ancaman dalam dunia kerja. Sebab, studi Microsoft menunjukkan bahwa dampak teknologi pada pekerjaan yang akan hilang berjumlah 27% atau sebanding dengan jumlah pekerjaan baru yang akan tercipta yaitu 26%.

Perhatikan berbagai indikator dan kecenderungan industri, berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tergantikan. Artinya, pekerja di sektor ini harus mempersiapkan diri untuk belajar kemampuan lain atau mengasah kemampuan lebih dalam agar tidak terkena PHK. 

1. Data Entry

Pekerjaan sebagai data entry kini semakin berkurang. Hal itu karena tugas operator data entry kini dapat dengan mudah digantikan oleh teknologi berbasis artificial intelligence. 

Banyak perusahaan yang masih tetap menggunakan peran penting manusia sebagai pekerja data entry. Namun, perannya akan lebih kompleks ketimbang tugas seorang operator data entry biasa. Dengan kata lain, pekerja tersebut harus mampu melakukan sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh teknologi saat ini. 

2. Web Developer pada tingkat dasar 

Pengembangan platform web kini semakin canggih dan beragam. Hal itu membuat para pekerja di bidang web developer tingkat dasar menjadi sulit untuk bersaing. Apalagi, kini mereka harus mampu bersaing dengan teknologi pintar yang dapat menyelesaikan pembangunan web hingga menganalisis masalah yang terjadi secara cepat, bahkan singkat. 

Pekerja di bidang web developer tetap dibutuhkan untuk melakukan maintenance dan menyesuaikan interface teknologi dengan pengguna atau manusia. Meskipun begitu, jumlahnya pastilah akan menyusut banyak karena setiap perusahaan menjadi hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja di bidang ini. 

3. Penulis konten 

Salah satu teknologi artificial intelligence yang paling kentara dan terasa pemanfaatannya adalah chat GPT dan Meta Ai. Dua platform teknologi ini memungkinkan seseorang dapat mencari informasi apa saja dengan penyampaian yang mudah dipahami bagi semua orang. Hal ini membuat perang penulis konten menjadi semakin tergerus.

Meskipun begitu, pada dasarnya teknologi artificial intelligence tidak mampu melakukan penelitian fisik secara langsung dan mengumpulkan informasi terbaru yang valid untuk disampaikan kepada manusia. Artinya, apabila penulis konten tersebut memiliki kemampuan untuk menggali fakta yang didasarkan pada penelitian langsung, perannya tetap dapat dipertahankan. 

4. Telemarketer 

Kecenderungan masyarakat yang lebih memilih platform komunikasi berbasis internet telah membuat telemarketing menjadi lebih kurang efektif. Kegiatan marketing kini umumnya lebih efektif menggunakan platform berbasis internet karena mampu mengirimkan pesan suara, gambar, dan tindakan interaktif. 

Meskipun begitu, kemampuan marketing tetap diperlukan oleh hampir semua perusahaan di dunia. Apabila seorang telemarketer dapat menyesuaikan kemampuannya menggunakan platform yang berbeda, maka perannya tetap dapat dihargai di tahun depan maupun masa-masa mendatang. 

5. Analis riset pasar 

Profesi ini mungkin tidak terlalu populer di beberapa kalangan. Namun, di balik layar, analisis riset pasar sangatlah berperan penting bagi perusahaan yang akan melakukan langkah bisnis tertentu. Sayangnya, tahun depan dan beberapa tahun selanjutnya, peran dari pekerjaan ini akan semakin tertekan.

Ada beberapa sebab yang membuat peran analisis pasar tidak lagi banyak dibutuhkan. Pertama, kondisi pasar yang berubah secara cepat membuat data yang dihasilkan oleh analisis riset pasar kerap tidak lagi relevan setelah jangka waktu tertentu. Perusahaan klien akan lebih menyukai platform yang dapat menyediakan data secara dinamis tapi tetap murah. Kedua, platform media sosial dan media komunikasi dapat mengumpulkan data secara lebih cepat dan akurat dibandingkan seorang analisis riset pasar, sehingga perusahaan dapat secara efisien mengolah dan mencari tahu data yang dibutuhkan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: