Profil Jahja Setiaatmadja, Bankir Visioner yang Jadi Bos BCA

Jahja Setiaatmadja adalah nama yang sudah tidak asing lagi di dunia perbankan Indonesia. Dengan kepemimpinan visioner dan strategi inovatif, ia berhasil membawa PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu bank terbaik di negeri ini sekaligus mencetak berbagai prestasi yang menginspirasi.

Lahir di Jakarta pada 14 September 1955, Jahja merupakan lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982. Kariernya pun berkembang pesat, dimulai dari dunia akuntansi hingga menduduki berbagai posisi strategis di perusahaan besar seperti PT Kalbe Farma dan PT Indomobil. Pengalaman ini memperkuat keahliannya dalam manajemen keuangan, manajemen risiko, serta strategi korporat.

Jahja bergabung dengan BCA pada tahun 1990 dan mulai memegang berbagai posisi manajerial penting. Dedikasinya membawa dia ke posisi Direktur pada 1999, kemudian Wakil Presiden Direktur pada 2005, hingga akhirnya diangkat sebagai Presiden Direktur pada 2011.

Kepemimpinannya yang penuh visi mendapatkan pengakuan luas, terbukti dengan pengangkatan kembali untuk masa jabatan lima tahun pada 2021.

Baca Juga: Profil Djohan Emir Setijoso, Bankir Legendaris yang Resign dari Kursi Presiden Komisaris BCA

Sebagai pemimpin, Jahja tidak hanya memastikan kinerja finansial BCA tetap prima, tetapi juga memimpin transformasi digital bank ini. Di bawah arahannya, BCA berkembang pesat melalui inovasi layanan digital yang memudahkan nasabah dan menjadikan bank ini salah satu yang terbaik di Indonesia.

Berkat pencapaiannya, Jahja telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk sebagai Best CEO dan Tokoh Finansial Indonesia oleh sejumlah media terkemuka.

Di balik semua prestasi profesionalnya, Jahja tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi, menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat.

Sebagai Presiden Direktur BCA, Jahja memegang tanggung jawab besar dalam mengawasi keseluruhan operasional BCA, termasuk Divisi Audit Internal dan Biro Anti-Fraud. Keahliannya yang mencakup berbagai bidang, seperti perbankan korporat, internasional, hingga digital, menjadikan dirinya salah satu pemimpin paling berpengaruh di industri perbankan Indonesia.