Kondisi 2025 Makin Menantang, OJK Siapkan Strategi Perkuat Pasar Modal Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup tahun 2024 dengan optimisme tinggi, menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat pasar modal Indonesia di tahun 2025. Dalam acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Desember, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan pentingnya stabilitas dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pada tahun 2025, pasar modal diproyeksikan menghadapi tantangan yang lebih dinamis. Namun, dengan kebijakan strategis yang telah kami siapkan, kami optimis dapat menghadapinya dengan baik," ujar Inarno, acara Penutupan Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024, Jakarta, Senin (30/12/2024). 

Baca Juga: OJK Ungkap Pasar Modal Indonesia Tangguh Hadapi Ketidakpastian Global

Salah satu langkah strategis yang menjadi prioritas OJK adalah memperkuat pengawasan sektor keuangan derivatif, yang kini mencakup cakupan lebih luas. Selain itu, OJK akan memfokuskan program pengembangan dan pendalaman pasar modal, termasuk peningkatan kualitas perusahaan tercatat, pengembangan produk baru, dan penguatan infrastruktur layanan pasar modal.

"Kami juga berkomitmen mendukung program Asta Cita, yang bertujuan memperkuat sektor ekonomi utama, meningkatkan daya saing, dan mendorong pembangunan berkelanjutan," tambah Inarno.

Baca Juga: Ini Laporan Dirut BEI TErkait Perkembangan Pasar Modal Sepanjang 2024

Untuk mendorong kolaborasi yang lebih baik, OJK mengimbau seluruh pemangku kepentingan di pasar modal, mulai dari regulator hingga pelaku industri, untuk menjaga sinergi dalam membangun pasar modal yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

"Mari bersama-sama kita bangun pasar modal Indonesia sebagai pondasi kokoh menuju Indonesia Emas," pungkas Inarno.

Dengan semangat ini, OJK berharap pasar modal Indonesia dapat mencatatkan kinerja yang lebih optimal di tahun mendatang, memperkuat perannya sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional.