Gerak Bisnis Antinarsis ala Happy Hapsoro, Akuisisi Sana-Sini Sambil Terus Jaga Privasi
Nama Happy Hapsoro mungkin tidak begitu dikenal publik. Meskipun ia adalah suami dari Puan Maharani atau menantu Megawati Soekarnoputri, sosoknya dikenal tertutup dan jarang tampil di hadapan publik.
Ayah Happy Hapsoro, Bambang Sukmonohadi, merupakan pengusaha properti ternama. Namun, nama Happy Hapsoro baru melejit di dunia bisnis dan pasar modal setelah mendirikan perusahaan holding yang aktif berinvestasi.
Pada tahun 2017, Happy Hapsoro mendirikan PT Basis Utama Prima, yang lebih dikenal dengan nama Basis Investment di lantai bursa. Perusahaan investasi ini hampir sepenuhnya berada di bawah kendalinya, dengan 99 persen saham dimiliki oleh Happy.
Ia tercatat menyetor modal sebesar Rp75,94 juta dari total modal disetor perusahaan sebesar Rp76 juta. Sisanya dimiliki oleh PT Mohammad Mangkuningrat, perusahaan milik bos PT Indika Energy, Arsjad Rasjid, dengan kontribusi Rp76.000.
Baca Juga: RAJA Siapkan US$6,9 Juta untuk Kembangkan Blok Cepu
Basis Investment memiliki berbagai klasifikasi usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), termasuk aktivitas perusahaan holding, konstruksi jalan raya, perdagangan besar atas dasar balas jasa, real estat, dan konsultasi manajemen. Perusahaan ini didirikan dengan status penanaman modal dalam negeri (PMDN), yang berarti aktivitasnya menggunakan modal dari dalam negeri.
Lebih lanjut, Happy memulai langkah agresifnya di pasar modal pada tahun 2022 dengan mengakuisisi saham dua perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Pada September 2022, Basis Investment mengambil alih 45,71 persen saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dengan total nilai Rp75 miliar. Selanjutnya, pada November 2022, Basis Investment mengakuisisi 28 persen saham PT Singaraja Putra Tbk dengan nilai Rp33,67 miliar. Kedua transaksi ini mencerminkan strategi Happy untuk memperluas portofolio bisnisnya.
Tahun 2023 menjadi puncak agresivitas Happy di pasar modal. Melalui PT Sanurhasta Mitra, ia mengakuisisi PT Dwi Daya Swakarsa senilai Rp899 miliar. Transaksi ini mengambil 75 persen saham Dwi Daya Swakarsa yang sebelumnya dimiliki oleh PT Barito Energy.
Baca Juga: IHSG Jumat Dibuka Menguat 0,56 Persen, Emiten Milik Suami Puan Maharani (RATU) Jadi Top Gainers
Selain itu, Happy juga memperluas bisnisnya ke sektor perhotelan dengan mengakuisisi 64,86 persen saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Akuisisi ini dilakukan melalui mekanisme konversi utang BUVA kepada Nusantara Utama Investama menjadi kepemilikan saham.
Utang BUVA senilai Rp754,40 miliar dikonversi menjadi saham melalui private placement. Nusantara Utama Investama, yang 99,99 persen sahamnya dimiliki oleh Basis Utama Prima, menjadi kreditur baru BUVA setelah mengambil alih utang dari PT Bank Central Asia Tbk.
Dari sektor properti, investasi, hingga energi dan perhotelan, Basis Investment terus memperluas jangkauan portofolionya. Dengan rekam jejak yang ada, Happy tampaknya akan terus memainkan peran besar dalam dunia bisnis dan investasi di Indonesia, meski tetap menjaga privasinya di luar sorotan publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement