Ekspansi Global! Pertamina Resmi Lanjutkan Sinergi KPI dan PIMD

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina International Marketing & Distribution Pte. Ltd. (PIMD) resmi melanjutkan kerja sama melalui penandatanganan Master Sales & Purchase Agreement (MPSA). Perjanjian ini berlaku hingga tahun 2027 sebagai langkah strategis untuk memperkokoh sinergi dalam pemasaran dan meningkatkan nilai tambah produk kilang Pertamina di pasar internasional.

Dalam perjanjian ini, KPI berperan menyediakan komponen utama yang dibutuhkan oleh PIMD untuk mendukung bisnis bunkering. Kesepakatan ini merupakan perpanjangan dari kerja sama sebelumnya dengan tambahan skema baru, seperti Profit Sharing, Swap, dan Project Blending.

Baca Juga: KPI Raih Sertifikat ISCC, SAF dari Minyak Jelantah Siap Meluncur

Kerja sama antara KPI dan PIMD telah berjalan sejak 2021 hingga 2024. Selama periode tersebut, PIMD berhasil memasarkan 16 juta barel produk kilang ke pasar internasional, termasuk Marine Fuel Oil Low Sulphur (bahan bakar kapal ramah lingkungan), decant oil, benzene, propylene, green coke, vacuum residue, hingga paraxylene.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, menyampaikan kesiapan KPI untuk terus memproduksi produk hidrokarbon berkualitas tinggi guna memberikan nilai tambah, baik bagi perusahaan maupun negara.

Baca Juga: Bos KPI Ungkap Kilang Cilacap BIsa Produksi SAF 9.000 Barel Per Hari

"Kerja sama ini menunjukkan komitmen kami untuk terus berinovasi dan memperluas pasar global. Kami mengapresiasi PIMD atas dedikasinya dalam memasarkan produk kilang ke pasar internasional," ujar Taufik dalam keterangannya, Senin (13/01/2025).

Acara seremoni penandatanganan MPSA turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dan Managing Director Pertamina International Marketing & Distribution, Aditya Budi Prabowo.

Melalui MPSA ini, KPI dan PIMD semakin siap menghadapi tantangan di pasar global, mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.