Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos KPI Ungkap Kilang Cilacap BIsa Produksi SAF 9.000 Barel Per Hari

Bos KPI Ungkap Kilang Cilacap BIsa Produksi SAF 9.000 Barel Per Hari Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Didik Bahagia menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil mengolah bioavtur atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebanyak 9 ribu barel per hari (bph). Hal ini merupakan komitmen Pertamina dalam menyediakan bahan bakar transportasi yang ramah lingkungan khususnya bagi transportasi udara di Indonesia.

Didik mengungkapkan bahwa proses produksi bioavtur dilakukan di salah satu kilang milik Pertamina yakni Green Refinery Kilang Cilacap.

"Kapasitas pengolahan bioavtur saat ini mencapai 9.000 barel per hari," ujar Didik dikutip Selasa (31/12/2024).

Bioavtur produksi Pertamina kata dia, diolah dengan cara mencampurkan avtur dengan 2,4% turunan kelapa sawit yakni Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO). Produk ini telah berhasil diujicobakan pada pesawat Garuda Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Ingin Segera Kembangkan Bioavtur, Ogah Diserobot Negara Lain

"Uji coba telah dilakukan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 untuk rute Jakarta-Solo pulang pergi," jelas Didik. 

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga juga telah meluncurkan program Green Movemement UCO yaitu program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung pada Sabtu (21/12/2024) lalu. Selanjutnya minyak jelantah tersebut bakal diproduksi Pertamina menjadi bahan campuran produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur. 

Baca Juga: SAF Jadi Solusi Alternatif Pertamina Kurangi Emisi Karbon di Indonesia

Masyarakat yang menyetorkan UCO (minyak jelantah) akan memperoleh rewards berupa saldo e-wallet mulai dari Rp6.000/liter.

Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project yang akan berlangsung selama setahun kedepan dengan evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.

"Pertamina Patra Niaga sendiri telah menggunakan UCO menjadi bauran bahan baku sustainable pada produk avtur untuk menjadi produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dapat membantu industri penerbangan mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional," tutup Riva.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: