Diwarnai Ketidakpastian Ekonomi Global, Bursa Eropa Jadi Kurang Diminati Pasar

Bursa Eropa mengawali perdagangan pekan ini dengan koreksi pada perdagangan di Senin (13/1). Pasar tertekan oleh lonjakan imbal hasil obligasi global dan penguatan ekonomi dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir Selasa (14/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Bursa Eropa. Semua indeks utama mengalami koreksi yang signifikan:

• Stoxx 600: Turun 0,55% ke 508,68.
• FTSE 100 Inggris: Turun 0,29% ke 8.224,19.
• DAX Jerman: Melemah 0,41% ke 20.132,85.
• CAC 40 Prancis: Terkoreksi 0,3% ke 7.408,64.

AS masih menjadi biang utama pelemahan dari Bursa Eropa. Data Ketenagakerjaan AS baru-baru ini tercatat tumbuh sebesar 256 ribu di Desember 2024. Capaian ini jauh melampaui proyeksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 155 ribu. Tingkat pengangguran turun dari prediksi 4,2% menjadi 4,1%.

Data ini memicu spekulasi kuat bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan lebih lama oleh Federal Reserve (The Fed). Di sisi lain, data ini telah menguatkan imbal hasil obligasi serta dolar dari AS.

Adapun Zona Euro dan Inggris turut mencatatkan hal serupa dalan imbal hasil obligasi. Hal ini menambah tekanan pada pasar saham, menurunkan minat investor terhadap aset berisiko.

Baca Juga: Pertamina Akuisisi Saham Perusahaan Energi Terbarukan Filipina, Investasi Capai Rp1,76 Triliun

Bursa Eropa kemungkinan akan tetap tertekan hingga ada kejelasan lebih lanjut terkait inflasi dan kebijakan suku bunga di AS. Investor menunggu data ekonomi terbaru seperti Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI).