Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

100 Hari Prabowo-Gibran, Optimalisasi Anggaran hingga Dukungan untuk Evaluasi PSN

100 Hari Prabowo-Gibran, Optimalisasi Anggaran hingga Dukungan untuk Evaluasi PSN Kredit Foto: Instagram @smindrawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan menjelang masa jabatan pemerintahan mereka yang akan menginjak seratus hari sejak 20 Oktober 2024. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kondisi perekonomian dari Indonesia.

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti bagaimana kas negara menjadi perhatian utama dari Prabowo. Menurutnya, presiden banyak menyampaikan banyak hal tapi ujungnya seperti bicara tentang soal kondisi negara yang sedang tidak punya uang.

Baca Juga: Gelar Diskusi Publik, Universitas Paramadina dan LP3ES Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo di Bidang Politik dan Pemberantasan Korupsi

"Beberapa kali dalam pidatonya seperti pada saat membicarakan usulan kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Terus koruptor akan diampuni, bicara soal sawit, jadi presiden tidak enak, itu adalah pesan komunikasi yang ingin ia sampaikan bahwa negara sedang tidak memiliki uang," kata Hensa dilansir Jumat (24/1).

Hensa menilai hal tersebut tidak terlepas dari sejumlah program unggulan dari Prabowo. Menurutnya, Prabowo sadar bahwa sejumlah program-program unggulannya bersifat spending seperti makan bergizi gratis dan pelunasan utang dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Presiden di sisi lain juga tengah kesulitan mendatangkan pemasukan untuk kas negara menyusul batalnya program potensial untuk hal tersebut seperti batalnya kenaikan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Hensa menilai bahwa presiden menjadi berada dalam posisi dilematis karena kondisi kas negara yang belum optimal membuat beberapa program yang dijalankan tak berjalan dengan optimal untuk masyarakat dari Indonesia.

"Kondisi negara yang tidak punya uang ini akhirnya memang membuat beberapa program terhambat, seperti makan bergizi gratis yang hanya berbudget Rp71 triliun. Bagaimana membiayai program-program lainnya?," kata Hensa.

Hensa juga menilai bawa wajar presiden akan melakukan evaluasi besar-besaran, termasuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran dari Indonesia.

Ia mendukung langkah pemerintah yang akan melakukan evaluasi terhadap proyek strategis tak hanya guna memastikan optimalnya penggunaan anggaran namun juga memastikan mana proyek yang sudah on the track, dan mana yang perlu mendapatkan koreksi atau adjustment.

Baca Juga: 100 Hari Pemerintahan Prabowo, CELIOS Rilis Kinerja Menteri yang Berapor Buruk

"Maka memang sangat wajar dan saya mendukung sekali instruksi dari Pak Prabowo yang menyatakan bahwa akan mengevaluasi PSN pada jaman Pak Jokowi," tutur Hensa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: