Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Sentimen Kunci yang Bakal Goyang IHSG Pekan Ini, Investor Wajib Waspada!

3 Sentimen Kunci yang Bakal Goyang IHSG Pekan Ini, Investor Wajib Waspada! Kredit Foto: Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar saham Indonesia memasuki pekan yang penuh tantangan dengan tiga sentimen utama yang perlu menjadi perhatian investor. 

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, menyebutkan bahwa sentimen musim dividen, kebijakan Donald Trump, dan inflasi AS (Januari) akan menjadi faktor penggerak utama dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 10-14 Februari 2025.

Sentimen pertama adalah persiapan momentum dividen yang biasanya mendorong investor asing untuk masuk ke IHSG. Secara historis, aliran dana asing (foreign flow) mulai mengalami inflow sejak pertengahan Februari sebagai langkah antisipasi terhadap pembagian dividen saham perbankan besar pada Maret-April.

Namun, hingga pekan lalu belum terlihat adanya inflow signifikan ke IHSG, yang mengindikasikan kemungkinan investor asing menunda masuk hingga momentum dividen tiba. Meski demikian, Dimas menyebutkan bahwa probabilitas inflow asing masih berada di angka 50-50, mengingat pola akumulasi dan distribusi asing biasanya berlangsung dalam siklus 3-4 bulan.

Baca Juga: IHSG Rontok 5,16%! Saham BMRI & BREN Jadi Biang Kerok Anjloknya Bursa

"Kesimpulannya, jika kita analisa menggunakan probabilitas maka probabilitas investor asing mulai mencatatkan inflow ke IHSG sebesar 50-50. Hal ini juga sekaligus menggambarkan probabilitas pergerakan IHSG ke depannya. Secara ilmu foreign flow, apabila investor asing memutuskan untuk masuk lagi ke IHSG maka IHSG berpotensi mengalami kenaikan, begitu pun sebaliknya,” jelas Dimas.

Sentimen kedua datang dari kebijakan ekonomi Donald Trump. Sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS, Trump terus mengeluarkan kebijakan yang berdampak besar pada pasar global. Kebijakan terbarunya adalah penundaan kenaikan tarif impor untuk barang dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan, tetapi tetap menerapkan tarif pada barang impor dari China. Kebijakan ini mendorong China untuk membalas dengan menaikkan tarif terhadap barang-barang asal AS.

Selain itu, pada pekan ini, kantor kepresidenan AS mengonfirmasi bahwa Trump akan segera mengumumkan kebijakan "reciprocal tariff" atau tarif timbal balik. Jika pengumuman ini benar-benar terjadi, maka pasar global, termasuk IHSG, diperkirakan akan mengalami volatilitas tinggi sebelum dan setelah kebijakan tersebut diumumkan.

Baca Juga: Pasar Modal dalam Sepekan! IHSG Ambruk 5,16%, Kapitalisasi Pasar Hilang Rp724 Triliun!

Sentimen ketiga adalah rilis data inflasi AS untuk Januari 2025, yang diperkirakan tetap berada di angka 2,9% secara tahunan (YoY). Jika tren kenaikan inflasi AS terus berlanjut, maka peluang The Fed untuk menaikkan suku bungasemakin terbuka, yang bertentangan dengan ekspektasi pasar sebelumnya yang menginginkan suku bunga turun sepanjang tahun ini.

"Jika kita lihat tren dalam 4 bulan terakhir inflasi AS konsisten mengalami kenaikan dan menjauhi target inflasi dari The Fed yaitu sebesar 2%. Apabila inflasi terus mengalami kenaikan maka membuka peluang bagi The Fed untuk justru meningkatkan suku bunga acuannya dan hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar, di mana sebelumnya pelaku pasar berekspektasi suku bunga The Fed turun di sepanjang 2025 ini," ungkap Dimas.

Berdasarkan tiga sentimen utama tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka pendek maupun menengah.

  1. BMRI (Bank Mandiri)
  • Current Price: Rp5.150
  • Entry Price: Rp5.150
  • Target Price: Rp5.450 (+5,83%)
  • Stop Loss: Rp5.000 (-2,91%)
  • Potensi: BMRI berpeluang mengalami mark up jika IHSG bergerak naik pekan ini.
PTRO (Petrosea)
  • Current Price: Rp2.880
  • Entry Price: Rp2.750
  • Target Price: Rp3.200 (+16,36%)
  • Stop Loss: Rp2.650 (-3,64%)
  • Potensi: PTRO menjadi pemimpin di sektor energi dan dapat dimanfaatkan untuk scalping dalam proses mark up.
GOTO (GoTo Gojek Tokopedia)
  • Current Price: Rp83
  • Entry Price: Rp83
  • Target Price: Rp89 (+7,23%)
  • Stop Loss: Rp80 (-3,61%)
  • Potensi: GOTO masih bertahan di atas MA20 dan menjadi pemimpin di sektor teknologi. Namun, tetap disiplin dalam manajemen risiko.
  • Potensi: GOTO masih bertahan di atas MA20 dan menjadi pemimpin di sektor teknologi. Namun, tetap disiplin dalam manajemen risiko Potensi: Produk ini berisi saham-saham perbankan yang berpotensi mengalami mark up menjelang musim dividen dan memiliki kinerja solid dalam tiga tahun terakhir.
Reksa Dana Saham Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI)
  • Potensi: GOTO masih bertahan di atas MA20 dan menjadi pemimpin di sektor teknologi. Namun, tetap disiplin dalam manajemen risiko Potensi: Produk ini berisi saham-saham perbankan yang berpotensi mengalami mark up menjelang musim dividen dan memiliki kinerja solid dalam tiga tahun terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: