Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkom (TLKM) dan InfraNexia Resmi Teken Akta Spin Off Bisnis Fiber Tahap 1

Telkom (TLKM) dan InfraNexia Resmi Teken Akta Spin Off Bisnis Fiber Tahap 1 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bersama entitas anaknya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom ke InfraNexia. Langkah ini merupakan kelanjutan dari persetujuan pemegang saham independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, dan Direktur Utama InfraNexia, I Ketut Budi Utama, disaksikan Managing Director Business-2 Danantara, Setyanto Hantoro, serta Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, di Jakarta pada Kamis (18/12).

Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan pilar infrastruktur digital Telkom sekaligus mempercepat implementasi strategi transformasi jangka menengah. Langkah strategis ini juga menegaskan komitmen Telkom untuk mendorong percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: RUPSLB Telkom Setujui Spin-off InfraNexia, Perkuat Bisnis Infrastruktur Digital

InfraNexia diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan baru, memperkuat kinerja Telkom melalui optimalisasi aset jaringan fiber optik nasional dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

Setelah pengalihan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity, InfraNexia akan mengelola lebih dari 50% total aset jaringan fiber Telkom, mencakup segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lain.

Nilai transaksi fase pertama spin-off tercatat Rp35,8 triliun, dan kepemilikan saham efektif Telkom di InfraNexia meningkat menjadi 99,9999997%. Sementara fase spin-off kedua ditargetkan selesai sepenuhnya pada 2026.

“Melalui InfraNexia sebagai entitas yang berfokus pada pengelolaan dan pengembangan bisnis infrastruktur fiber, kami dapat mempercepat penetrasi jaringan, meningkatkan tata kelola wholesale business model, dan membuka peluang kemitraan strategis yang mendukung pemerataan konektivitas digital nasional secara lebih efisien,” ujar Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini.

Baca Juga: Babak Baru AI Indonesia Dimulai dari Kampus ITB, Telkomsel Luncurkan AI Innovation Hub

Dian menambahkan, strategi ini sejalan dengan praktik terbaik operator telekomunikasi global seperti Telstra (Australia), Telecom Italia (TIM), Telefonica (Spanyol), O2 (Inggris), dan CETIN (Czech Republic), yang sukses meningkatkan efisiensi, valuasi, serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah.

Kehadiran InfraNexia juga menjadi bukti komitmen Telkom mendukung transformasi BUMN yang selaras agenda nasional. Ini termasuk percepatan pemerataan akses digital, peningkatan penetrasi fixed broadband, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Kehadiran InfraNexia sebagai entitas yang mengonsolidasikan infrastruktur fiber akan mendorong terciptanya ekosistem telekomunikasi yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif. Pemisahan ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas sehingga lebih banyak pelaku industri dapat menikmati layanan yang lebih kompetitif dan efisien,” tambah Direktur Utama InfraNexia, I Ketut Budi Utama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: