Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Dunia usaha di Jawa Barat kini menghadapi tantangan serius akibat aksi gangguan yang dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) di kawasan industri.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Jawa Barat (Kadin Jabar), Almer Faiq Rusydi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya aksi premanisme dan pungli yang diyakini menurunkan minat investasi, meskipun data akurat dampaknya masih dalam proses kajian.
“Karena saya belum mendapatkan data yang akurat. Insya Allah Minggu depan akan dilakukan rapat koordinasi dengan Kadin Indonesia dan stakeholder terkait untuk membahas itu,” ujar Almer kepada wartawan usai mengikuti kegiatan Tasyakur Bi Nikmah berbagi dengan anak yatim di Kantor Kadin Jabar, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025).
Almer menyoroti bahwa aksi pungli dan premanisme yang terjadi di kawasan industri sudah mulai menimbulkan kekhawatiran. Meski demikian, ia tetap optimis bahwa kebijakan yang tegas dan kerja sama antara pemerintah serta pelaku usaha akan segera mengembalikan iklim investasi yang kondusif.
“Saya yakin apa yang disampaikan Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi pada saat pelantikan di istana negara sudah cukup jelas dan kita sebagai organisasi tentunya harus mendukung program yang disampaikan pak Gubernur,” tegasnya.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, sejumlah pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur, pemerintah, TNI/Polri, dan Kejaksaan. MoU tersebut diharapkan menjadi dasar pembentukan regulasi baru yang dapat memberikan solusi efektif terhadap aksi premanisme, sehingga menciptakan suasana investasi yang nyaman dan aman di Jawa Barat.
Kadin Jabar pun berkomitmen untuk mendukung penuh inisiatif pemerintah, terutama melalui Operasi Jabar Manunggal yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat.
"Kami apresiasi ya kepada Gubernur dan juga pemerintah dan stakeholder, karena tadi juga saya hadir di acara serah terima jabatan di Gedung DPRD yang mana ada MoU antara pemerintah, TNI/Polri dan Kejaksaan. Kita akan bersama-sama dengan pemerintah untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan aman di Jawa Barat,” jelas Almer.
Baca Juga: Lebih Realistis, Ini Strategi Kadin Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan
Lebih lanjut, Almer menambahkan bahwa pada minggu depan pihak Kadin Jabar akan berkoordinasi dengan bagian kawasan industri di Kadin Indonesia guna membahas secara tuntas berbagai gangguan aksi premanisme yang terjadi di Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Rencana tersebut juga mencakup upaya untuk merangkul ormas sebagai mitra kerja profesional, dengan melibatkan pelatihan yang diharapkan mampu mengubah peran ormas menjadi kontributor positif dalam dunia usaha.
“Kami berharap organisasi masyarakat ini bisa dirangkul untuk bisa bergabung secara profesional. Karena, saya yakin program pemerintah sendiri melalui Presiden Prabowo Subianto bahwa kita harus bergotong royong demi mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan terwujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Kadin Jabar juga menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan baru Gubernur Jabar yang langsung mengambil langkah tegas dengan peluncuran Operasi Jabar Manunggal.
Meski berbagai tantangan masih ada, optimisme dari seluruh pemangku kepentingan masih ada, dengan keyakinan bahwa sinergi dan kebijakan tegas akan mengembalikan kepercayaan investor serta mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Sosok Ini Dipercaya Kadin untuk Percepat Transisi Energi di Indonesia
"Pak Gubernur Jabar juga fokus pada sektor infrastruktur diharapkan mampu mendorong investasi yang lebih tinggi dan menciptakan sinergi antara pemerintah, pengusaha, serta elemen masyarakat lainnya," kata Almer.
Dalam kesempatan yang sama, Kadin Jabar turut menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi dan Tasyakur Bi Nikmah, berbagi santunan serta makan bersama puluhan anak yatim dan masyarakat tidak mampu di lingkungan kantor Graha Kadin Jabar.
"Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat gotong royong yang menjadi landasan dalam mewujudkan iklim usaha yang lebih baik di Jawa Barat," pungkas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement