Tak Cuma Geopolitik, Harga Minyak Anjlok Menyusul Update Soal Tarif AS

Harga minyak mentah global kembali mengalami koreksi dalam perdagangan di Selasa (26/2). Pasar menyoroti dinamika geopolitik, khususnya yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Rabu (26/2), harga minyak mentah berjangka Brent turun 1,9% menjadi US$73,37 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 2% menjadi US$69,23 per barel.

Baca Juga: Kejagung Geledah Rumah Riza Chalid, Bongkar Korupsi Minyak Rp193,7 Triliun

Oil Broker PVM, Tamas Varga menyebut bahwa pasar terus menyoroti campur tangan dari AS di Rusia-Ukraina. Pasar tengah berspekulasi soal perdamaian tersebut akan mencabut sanksi minyak yang akan menyebabkan aliran tambahan pasokan minyak dari Rusia. Hal tersebut bisa menekan harga dari minyak.

AS juga menjadi sorotan usai kembali menekan Iran. Negeri Paman Sam terus membatasi ekspor minyak negara tersebut yang tercatat bisa memproduksi 3,2 juta barel per hari di Januari 2025.

Namun, update kebijakan tarif 25% turut menimbulkan kekhawatiran pasarnya implementasi aturan tersebut akan sesuai dengan jadwal bagi Kanada dan Meksiko. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump.

Di sisi lain, sinyal perekonomian yang terus mengecewakan hingga sejumlah kebijakan yang berpotensi memicu gejolak inflasi membuat pasar khawatir dengan nasib ekonomi dari AS.

Baca Juga: Kejagung Ungkap Korupsi Minyak, Kementerian BUMN Bilang Begini

Adapun Eropa dan Inggris memperketat sanksi terhadap kapal-kapal hitam yang menjadi alat ekspor minyak dari Rusia. Uni Eropa menambahkan 73 kapal ke dalam daftar hitam, sementara Inggris memasukkan 40 kapal lainnya.