Menthobi Karyatama Raya (MKTR) Bangun Pabrik Biomassa, Ubah Limbah Sawit Jadi Energi Hijau

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) melalui anak usahanya, PT Menthobi Hijau Lestari (MHL), menegaskan komitmennya dalam inovasi industri perkebunan dengan membangun pabrik biomassa EFB Pellet, yakni pellet dari tandan kosong kelapa sawit (empty fruit bunch).

Langkah ini direalisasikan melalui Perjanjian Kerja Sama Operasional (Joint Operation Agreement) dengan PT Suar Energi Futura untuk mendirikan fasilitas produksi berkapasitas 10 ton per jam.

Direktur MKTR, Pahlevi Pangerang, menyebut proyek ini sebagai strategi jangka panjang dalam mengoptimalkan limbah sawit menjadi sumber energi terbarukan. Pabrik ini dijadwalkan memasuki tahap komersial pada kuartal keempat 2025.

“Keberadaan pabrik ini menjadi solusi bagi industri kelapa sawit dalam mengatasi permasalahan limbah tandan kosong (jankos),” ujarnya. 

Baca Juga: Targetkan Co-Firing 52 PLTU, PLN Butuh 10,2 Juta Ton Biomassa di 2025

Direktur MHL, Dadan Ramdhani, mengungkapkan bahwa sejak November 2024, MHL telah melakukan uji coba produksi EFB Pellet dengan fasilitas skala kecil untuk memastikan produk memenuhi standar industri.

Biomassa ini memiliki keunggulan seperti kalori tinggi, kandungan potasium dan klorin rendah untuk mengurangi risiko korosi pada boiler, serta kadar moisture yang sesuai standar untuk efisiensi pembakaran.

Sebagai langkah awal, MHL telah melakukan burning test dengan membandingkan EFB Pellet dan cangkang sawit.

“Hasil uji coba menunjukkan performa yang melampaui ekspektasi awal, menegaskan potensi besar EFB Pellet sebagai sumber energi terbarukan,” kata Dadan.

Baca Juga: PLN Catat Peningkatan 60 Persen Produksi Listrik Hijau dari Biomassa

Ia optimistis pabrik ini akan menjadi game changer dalam industri pengelolaan limbah sawit, meningkatkan efisiensi serta profitabilitas, sekaligus mendukung target transisi energi hijau nasional.

EFB Pellet merupakan sumber energi alternatif ekonomis yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan industri dan pembangkit listrik. Keberadaan pabrik ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mendorong energi hijau, sebagaimana tertuang dalam target Astacita pemerintahan Presiden Prabowo di sektor energi.

Dengan inovasi ini, MKTR memperkuat posisinya di industri hijau serta menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Langkah ini juga menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan dan profitabilitas dapat berjalan beriringan dalam industri perkebunan.