Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Nyungsep, OJK dan BEI Langsung Tunda Short Selling

IHSG Nyungsep, OJK dan BEI Langsung Tunda Short Selling Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menunda implementasi short selling di pasar modal. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tekanan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Eksekutif OJK Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa penundaan dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar. Pasalnya, pada penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), IHSG anjlok 3,31% ke level 6.270,60, posisi terendah sejak September 2021.

"OJK akan mengambil kebijakan awal untuk pertama adalah menunda implementasi kegiatan short sale," ujar Inarno dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Baca Juga: BEI Akan Terapkan Intraday Short Selling, Ini Syaratnya!

Ia menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil kesepakatan antara pemangku kepentingan dan pelaku pasar.

Selain menunda short selling, OJK juga mengkaji kebijakan buyback saham tanpa perlu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, kebijakan ini tetap akan disesuaikan dengan kondisi pasar.

Menurut Inarno, langkah-langkah tersebut berlandaskan tiga aspek utama, yaitu stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan investor.

Baca Juga: IHSG Akhir Februari Ditutup Anjlok -3,31% ke 6.270, Nilai Transaksi BBRI Tembus Rp3 Triliun

"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa kami hadir, mengamati, dan berperan aktif dalam menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan berintegritas, khususnya bagi investor lokal, ritel, maupun institusional," jelasnya.

Senada dengan Inarno, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menilai bahwa kebijakan ini bertujuan menjaga kepercayaan publik terhadap investasi di pasar modal.

"Dapat kami sampaikan pula kepada Bapak dan Ibu bahwa para pemangku kepentingan menyambut sangat baik inisiatif kebijakan tersebut. Intinya, confidence itu masih ada di pasar kita," kata Jeffrey.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: