Industri Asuransi Umum Tumbuh 8,7% pada 2024, Premi Capai Rp112,86 Triliun

Sepanjang tahun 2024, industri asuransi umum di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif. Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), total pendapatan premi mencapai Rp112,86 triliun, meningkat 8,7%dibandingkan tahun 2023 yang membukukan Rp103,84 triliun.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, mengungkapkan bahwa lini bisnis asuransi propertimenjadi penyumbang terbesar dengan total premi Rp30,36 triliun. Angka ini tumbuh 14,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan Rp26,49 triliun.

Baca Juga: Simak! Ini Jurus Jitu AAUI Mempersempit Gap Literasi dan Inklusi Asuransi

"Meskipun pertumbuhan penjualan properti turun 15%, pengembangan properti residensial dan tingginya permintaan sewa properti turut mendorong pertumbuhan premi di sektor ini," ujar Trinita dalam paparan kinerja asuransi umum 2024 di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Sementara itu, asuransi kredit menjadi lini bisnis terbesar kedua dengan kontribusi 19% dari total premi. Namun, sektor ini mengalami kontraksi 3,4%, dengan pendapatan premi turun dari Rp22,34 triliun pada 2023 menjadi Rp21,67 triliunpada 2024. Meski demikian, Trinita optimistis sektor ini masih memiliki prospek cerah seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit konsumtif dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Baca Juga: AAUI Sambut Baik Rencana Standarisasi Polis dan Klaim di Industri Asuransi

Selain properti dan kredit, asuransi kendaraan bermotor juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan premi mencapai Rp20,14 triliun, naik 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski penjualan kendaraan roda empat mengalami kontraksi, permintaan kendaraan roda dua, baik di pasar domestik maupun ekspor, tetap tinggi dan menjadi pendorong utama pertumbuhan premi sektor ini.

Dari sisi klaim, industri asuransi umum membayarkan total klaim sebesar Rp49,90 triliun pada 2024, meningkat 8,5%dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp46,01 triliun.