Lautan Luas Raih Peringkat idA, Laba Bersih Melonjak 36%, dan Perkuat Ekspansi Global

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) terus menunjukkan ketangguhan bisnisnya di tengah ketidakpastian ekonomi global. Perusahaan manufaktur dan distribusi bahan kimia ini sukses mempertahankan peringkat idA dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pefindo juga menegaskan peringkat idA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2020–2021 dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahun 2024 milik Lautan Luas.

Menurut Pefindo, peringkat ini mencerminkan posisi pasar Lautan Luas yang kuat, operasi bisnis yang terintegrasi, serta jaringan distribusi dan manajemen operasional yang solid. Namun, peringkat ini masih dibatasi oleh kebutuhan belanja modal yang besar dan sensitivitas terhadap kondisi makroekonomi.

Jika Lautan Luas berhasil menurunkan tingkat utang dan meningkatkan pendapatan serta EBITDA secara berkelanjutan, Pefindo membuka peluang kenaikan peringkat di masa depan. Perseroan perlu menjaga rasio utang terhadap EBITDA di bawah 2,0x, utang terhadap ekuitas maksimal 0,8x, serta rasio perlindungan arus kas yang stabil dengan FFO terhadap utang minimal 27% dan EBITDA terhadap IFCCI setidaknya 3,9x.

Lautan Luas mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,72 triliun pada 2024, naik 5,53% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih perusahaan melonjak 36% dari Rp161 miliar pada 2023 menjadi Rp220,36 miliar di 2024.

Baca Juga: Jimmy Masrin Mundur sebagai Wakil Presdir Lautan Luas (LTLS), Manajemen Buka Suara

Sebagian besar pendapatan Lautan Luas masih berasal dari sektor makanan dan minuman, pakan ternak, kecantikan dan kosmetik, serta kimia dasar. Menanggapi pencapaian ini, Eurike Hadijaya, Investor Relation & Corporate Communication Manager Lautan Luas, optimistis perusahaan akan terus berkembang.

“Kami berharap dengan strategi bisnis yang solid dan inovasi berkelanjutan, Lautan Luas (LTLS) akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi berbagai industri di Indonesia dan pasar global,” ujar Eurike.

Untuk tahun 2025, Lautan Luas menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Di segmen manufaktur, anak usaha yang bergerak di bidang food ingredients akan fokus mengembangkan produk untuk segmen HoReCa (hotel, restoran, dan kafe). Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan efisiensi rantai pasok guna memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

Lautan Luas juga semakin agresif dalam mengembangkan bisnis pengolahan air melalui anak usahanya, PT Lautan Air Indonesia (LAI). Perusahaan ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mengikuti Aqua Tech Amsterdam 2025, pameran dagang dunia di bidang teknologi dan pengolahan air.

Pameran yang berlangsung 11–14 Maret 2025 di Amsterdam, Belanda, membuka peluang besar bagi LAI untuk menjalin kerja sama dengan mitra industri global. Tak hanya itu, perusahaan juga berinteraksi dengan Duta Besar Indonesia di Belanda dan Atase Perdagangan Indonesia di Den Haag guna memperkuat ekspansi ke pasar Eropa.

Baca Juga: Lautan Luas Perkuat Inovasi Air Bersih, Hadirkan Pureve untuk Rumah Tangga hingga Industri

“Kami sangat antusias dengan peluang yang tercipta selama Aqua Tech Amsterdam 2025. Berinteraksi langsung dengan calon pelanggan dan mitra dari berbagai negara semakin mengukuhkan posisi kami sebagai penyedia solusi pengolahan air terpercaya,” kata Steven Masrin, Direktur PT Lautan Air Indonesia.

Soewandhi Soekamto, Direktur Komersial PT Lautan Luas Tbk, menegaskan bahwa perusahaan akan terus mendukung pengembangan solusi pengolahan air yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

“Dengan sinergi antara LTLS, LAI, dan mitra strategis, kami yakin industri pengolahan air akan terus berkembang dan memberikan manfaat global. Ke depan, Lautan Luas akan terus mendorong inovasi dan memperkuat kemitraan internasional untuk memastikan solusi terbaik bagi pelanggan di seluruh dunia,” ujar Soewandhi.

Dengan kombinasi strategi bisnis yang solid, inovasi berkelanjutan, dan ekspansi global, Lautan Luas semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri bahan kimia dan pengolahan air, baik di Indonesia maupun di kancah internasional.