Turun 16,41 Persen, Laba Emiten Tambang PTBA Terpangkas Jadi Rp5,1 Triliun di 2024

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp5,1 triliun pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 16,41% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,1 triliun. Meski demikian, Perseroan tetap menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan.

Pada tahun 2024, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp42,7 triliun, meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp38,4 triliun. Pendapatan terbesar masih berasal dari penjualan batubara yang mencapai Rp42,08 triliun, naik dari Rp38,4 triliun pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Cetak Rekor! Penjualan Batu Bara PT Bukit Asam (PTBA) Capai 42,9 Juta Ton

Kendati demikian, peningkatan beban operasional turut mempengaruhi kinerja laba perusahaan. Beban pokok pendapatan meningkat dari Rp29,3 triliun di tahun 2023 menjadi Rp34,5 triliun pada tahun 2024.

Selain itu, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan dari Rp1,9 triliun menjadi Rp2 triliun, sementara beban penjualan dan pemasaran meningkat menjadi Rp789 miliar dari Rp656 miliar pada tahun sebelumnya.

Tekanan pada beban usaha menyebabkan laba usaha PTBA turun menjadi Rp5,65 triliun pada tahun 2024, lebih rendah dibandingkan laba usaha tahun 2023 yang mencapai Rp7,2 triliun.

Baca Juga: Industri Pertambangan Tengah Tertekan, Pengamat Dorong Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Royalti

Di sisi lain, PTBA berhasil mencatatkan peningkatan total aset. Per 31 Desember 2024, total aset perseroan mencapai Rp41,78 triliun, naik 7,79% dibandingkan dengan Rp38,76 triliun pada tahun sebelumnya.

Total liabilitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp19,14 triliun dari Rp17,2 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, total ekuitas turut meningkat menjadi Rp22,64 triliun dari Rp21,5 triliun pada tahun sebelumnya.