PLTB Tolo Milik PTPP Beroperasi Penuh, Pasok Listrik Hijau untuk Sulawesi

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan lewat beroperasinya penuh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo sejak 20 Agustus 2019. Dengan kapasitas 72 megawatt (MW), pembangkit listrik tenaga angin ini menyuplai energi hijau ke wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat.

PLTB Tolo mengusung sejumlah inovasi untuk mendorong efisiensi dan keandalan sistem ketenagalistrikan nasional. Salah satu terobosannya adalah penyambungan jalur transmisi 150 kV ke jaringan PLN tanpa perlu melakukan shutdown, yang memungkinkan pemeliharaan sistem dilakukan tanpa gangguan suplai listrik.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen PTPP dalam menghadirkan proyek berkelanjutan berbasis teknologi mutakhir. “PLTB Tolo terdiri dari 20 turbin kincir angin setinggi 133 meter dengan baling-baling sepanjang 63 meter. Turbin-turbin ini memanfaatkan kecepatan angin 6–8 m/s untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan,” ujar Joko, Jakarta, Jumat (11/4/2025). 

Baca Juga: Progres Capai 91,7%, PTPP Kebut Penyelesaian Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap Senilai Rp395 Miliar

Inovasi lain yang diterapkan yakni penggunaan casting template dalam pemasangan kabel bawah tanah. Teknologi ini memastikan akurasi penempatan kabel sesuai orientasi Wind Turbine Generator (WTG), sekaligus mempercepat pembangunan dan mengurangi risiko kesalahan instalasi.

Dengan nilai investasi mencapai Rp375 miliar, PLTB Tolo berperan penting dalam mendukung target bauran energi terbarukan nasional dan memperkuat ketahanan energi. Proyek ini juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum di sekitar lokasi.

“Angin yang dulunya hanya berlalu, sekarang bisa menghasilkan listrik dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar warga sekitar yang merasakan langsung dampak positif dari proyek ini.

PLTB Tolo menjadi bukti nyata bahwa energi terbarukan dapat dikembangkan secara efisien, berkelanjutan, dan memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat dan lingkungan.