Saham FORE 3 Kali Berturut Sentuh ARA, Ini Sederet Investor yang Ikut Mendulang Cuan

Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) sukses mencuri perhatian pasar modal usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tak tanggung-tanggung, saham FORE menembus batas auto rejection atas (ARA) selama tiga hari berturut-turut sejak resmi dicatatkan pada Senin (14/4).

Di hari pertama perdagangan, harga saham FORE langsung melejit 34,04% ke level Rp252. Euforia pasar berlanjut pada hari berikutnya, Selasa (15/4), sahamnya naik lagi 24,60% menjadi Rp314.

Tak berhenti di situ, pada perdagangan Rabu (16/4), saham FORE kembali melonjak 24,84% ke angka Rp392. Dalam tiga hari, total kenaikan saham ini telah mencapai 204 poin atau setara 108,51%.

Baca Juga: Perjalanan Vico Lomar Membesarkan Fore Coffee, Malang Melintang di Dunia F&B hingga Sukses Bisnis Kopi

Kenaikan signifikan tersebut membuat sejumlah investor ikut mencetak keuntungan besar. Saat ini, sekitar 78,9% saham atau 7,03 miliar lembar saham FORE dikuasai oleh Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL). Sementara PT Otten Coffee Indonesia tercatat memiliki 213.722 saham atau 0,002%.

Dalam struktur FHPL sendiri, beberapa investor yang menggenggam kepemilikan lebih dari 5% di antaranya EVLab Fore Pte. Ltd. (16,11%), Marsela I Ltd. (11,95%), Ganesha Street Ltd. (11,01%), Fuji L.P. (6,32%), Fairmont L.P. (7,01%), East Ventures SEA 3 Pte. Ltd. (7,35%), Light Forests Limited (5,12%), dan Otten Coffee Indonesia (5,12%).

Sebelum Initial Public Offering (IPO), FHPL sebenarnya menguasai hampir seluruh saham FORE yakni 99,997%. Namun setelah proses listing, kepemilikan tersebut terdilusi menjadi 78,918%.

Meski demikian, posisi pengendali tetap berada di tangan EVLab Fore Pte. Ltd., yang merupakan bagian dari East Ventures, venture capital di balik Fore Coffee.

Baca Juga: Pandu Sjahrir Hingga Franky Sinar Mas Kawal Listing Fore Coffee, Saham Melonjak 34,04%

Untuk diketahui, FORE merupakan emiten ke-12 yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini. Emiten gerai kopi ini sukses menghimpun dana segar sebesar Rp353,44 miliar dari hasil IPO, setelah melepas 1,88 miliar saham atau 21,08% dari total modal disetor.

Penawaran umum ini pun disambut meriah oleh investor, tercermin dari jumlah pemesan yang mencapai 114.873 investor dan tingkat oversubscription yang mencengangkan, yakni lebih dari 200,63 kali.