- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Efisiensi Berbuah Manis, Laba Emiten Milik Koperasi Indosat (PADA) Melejit 104,7% di Awal 2025

Emiten outsourcing milik Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (Kopindosat), PT Personel Alih Daya Tbk (PADA), mencatat pencapaian membanggakan di kuartal pertama 2025. Laba bersih perusahaan melonjak 104,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp108,3 juta. Capaian ini tak lepas dari upaya efisiensi yang berhasil menekan biaya operasional secara signifikan.
Direktur Utama PADA, Suwignyo, menyampaikan, "Pada Q1-2025 ini, Perseroan berhasil mendapatkan laba bersih yang positif yang menunjukkan upaya efisiensi telah berhasil menekan biaya operasional sebesar 23,7% secara YoY yang berasal dari penurunan biaya beban umum & administrasi dan beban usaha lainnya."
Ia juga menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen memperkuat fundamental bisnis sebagai strategi jangka panjang untuk mencetak laba positif secara konsisten.
Baca Juga: Indosat Dorong Sektor Pertambangan Adopsi Teknologi Kecerdasan Artifisial
Pada periode ini, pendapatan Perseroan juga menunjukkan pertumbuhan, mencapai Rp256 miliar atau meningkat 11,3% dibanding kuartal pertama tahun lalu. Kenaikan ini dipicu oleh bertambahnya volume bisnis dari mitra lama serta masuknya pendapatan dari klien baru.
Namun di tengah pertumbuhan tersebut, tantangan tetap ada. Laba kotor perusahaan hanya tumbuh tipis sebesar 0,3% YoY menjadi Rp9,4 miliar. Hal ini mencerminkan ketatnya persaingan di industri jasa outsourcing, yang berdampak pada naiknya beban pokok pendapatan dan menipisnya margin keuntungan.
"Persaingan bisnis khususnya pada layanan jasa technical services masih terjadi dan kami berupaya untuk mengontrol struktur biaya untuk mendapatkan keseimbangan antara penawaran harga yang kompetitif dengan mempertahankan profitabilitas," jelas Suwignyo.
Baca Juga: Bantu Dunia Bisnis Hadapi Tarif Perdagangan AS, CRIF Luncurkan Fitur Skor Penilaian
Meski demikian, manajemen tetap optimis terhadap prospek industri outsourcing ke depan. Suwignyo menyebut bahwa peluang pasar masih sangat terbuka luas, seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja profesional yang siap pakai.
“Strategi inisiatif yang dilakukan adalah dengan meningkatkan daya saing di pasar dengan menawarkan solusi layanan yang terintegrasi dan komprehensif atau integrated services (one stop services), mengontrol struktur biaya/cost structure dan efisiensi yang lebih baik guna meningkatkan kinerja usaha yang positif dan peningkatan margin di periode mendatang,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement