Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Membaik, Waskita Karya (WSKT) Catat Penurunan Utang Usaha Jadi Rp3,7 Triliun di Kuartal I 2025

Kinerja Membaik, Waskita Karya (WSKT) Catat Penurunan Utang Usaha Jadi Rp3,7 Triliun di Kuartal I 2025 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pemulihan kinerja keuangan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan penurunan utang usaha sebesar 9,2 persen dari Rp4,1 triliun menjadi Rp3,7 triliun secara year on year (yoy) pada kuartal I 2025. Secara keseluruhan, utang Perseroan turun menjadi Rp68,1 triliun pada periode ini.

Berikutnya, kontribusi Waskita Karya terhadap pembayaran pajak ikut naik signifikan menjadi Rp370 miliar pada tiga bulan pertama 2025, sebelumnya pada kuartal pertama 2024 hanya sebesar Rp187,7 miliar.

“Kenaikan tersebut berkat implementasi restrukturisasi yang telah efektif per Oktober 2024, sehingga kas Perseroan dapat ditata lebih optimal,” jelas Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).

Gross Profit Margin (GPM) Perseroan juga meningkat menjadi 18,85 persen pada periode tersebut. Sebelumnya pada kuartal pertama tahun lalu sebesar 14,25 persen.

Baca Juga: Gelar RUPST 2025, Utang Waskita Karya Turun Rp14,7 Triliun pada 2024

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 di Gedung Waskita Karya, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Terdapat tujuh mata acara yang dibahas dalam agenda rutin tersebut, di antaranya Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2024.

Ermy mengatakan, proses pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui restrukturisasi menjadi perhatian utama Perseroan selama 2024. Kini, lanjutnya, Waskita Karya pun telah mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.

"Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, Perseroan menjadi lebih optimall dalam menata keuangannya," ujar Ermy.

Ia menambahkan, restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi. Perseroan, kata dia, berhasil mendapatkan persetujuan restrukturisasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

Pada tahun lalu Waskita berhasil mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun menjadi Rp69,3 triliun. Kinerja Waskita induk atau secara standalone pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun. Laba itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain yang berasal dari pengakuan gain atas modifikasi utang dan adanya perbaikan rasio Beban Pokok Pendapatan/Pendapatan Usaha yang menghasilkan peningkatan margin laba kotor dari 0,6 persen pada 2023 menjadi 5,7 persen pada 2024.

Secara konsolidasi, Waskita juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347 persen dari negatif Rp0,4 triliun menjadi positif Rp0,9 triliun. Peningkatan itu dikarenakan kinerja operasional, efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Kemudian, beban keuangan Perseroan turun sebesar 1,8 persen dari Rp4,4 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan suku bunga pinjaman sejalan dengan restrukturisasi yang telah efektif dan divestasi ruas Tol Bocimi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: