- Home
- /
- Government
- /
- Government
Janji Investasi Rp19 T Jadi Rp6 T, Erick-Bahlil Tanya Kelanjutan Rencana CATL

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menggelar pertemuan strategis bersama perwakilan perusahaan raksasa baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), di tengah penurunan nilai investasi proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami berdiskusi terkait tindak lanjut rencana investasi ekosistem terintegrasi baterai kendaraan listrik yang bekerjasama antara Contemporary Amperex Technology (CATL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membangun pabrik sel baterai di Indonesia,” ujar Erick, dalam unggahan di akun Instagram resminya @erick.thohir pada Rabu (14/5/2025).
Baca Juga: Bahlil Bocorkan Mitra Baru dalam Proyek Baterai EV, Siapa Dia?
Erick menyebut pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria, serta Direksi BUMN dan Li Changdong selaku Representative of the Chairman CATL for Resource Affairs.
Asal tahu saja, janji investasi jumbo dari CATL tak sesuai dengan komitmen awal yang mencapai US$1,18 miliar atau sekitar Rp19 triliun lebih. Tapi dalam realisasi terbaru melalui mekanisme penanaman modal langsung luar negeri (outward direct investment/ODI) dari pemerintah Tiongkok, nilai tersebut menyusut drastis.
Baca Juga: Alasan yang Sebenarnya dari LG Tak Mau Cawe-Cawe Bisnis Baterai EV
Direktur Utama PT IBC Toto Nugroho mengungkapkan, realisasi investasi yang diterima sejauh ini hanya mencapai US$417 juta atau sekitar Rp6,75 triliun. “Awalnya total investasi mereka 15 GWh Pak, itu hampir 1,2 bilion US. Namun dari ODI approval yang kami peroleh dari mereka, saat ini baru setengahnya Pak. Jadi sekitar 6,9 GWh atau 417 juta dolar,” kata Toto dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Pemerintah kini menempuh langkah diplomasi industri dengan mengajak CATL untuk duduk bersama, mencari solusi atas berkurangnya nilai investasi. Kendati demikian, pemerintah menegaskan komitmen terhadap pengembangan industri kendaraan listrik tetap menjadi prioritas nasional, seiring dengan target hilirisasi dan transisi energi bersih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement