Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berencana Bangun Pabrik Baterai EV di Indonesia, Saham CATL Terbang Tinggi

Berencana Bangun Pabrik Baterai EV di Indonesia, Saham CATL Terbang Tinggi Kredit Foto: Top Award
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham Contemporary Amperex Technology (CATL) melonjak setelah adanya statemen yang memperkirakan akan kenaikan laba bersih setahun penuh pada 2023 berasa di kisaran 38-48 persen. 

Saham dari pemasok baterai untuk produk mobil atau kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) milik Tesla mengalami kenaikan. 

Mengutip Wall Street Journal, saham CATL naik setelah raksasa baterai kendaraan listrik asal China tersebut memperkirakan lonjakan laba tahun 2023 yang lebih baik dari perkiraan.

"Laba tersebut terdongkrak oleh permintaan global untuk kendaraan listrik, baterai daya, dan penyimpanan energi," dikutip dari Wall Street Journal, Senin (5/2/2024). 

Baca Juga: Menilik Kelebihan LFP Dibandingkan Nikel Untuk Baterai EV

Dimana saham CATL yang terdaftar di Shenzhen naik 7,9% ke 151,90 yuan pekan lalu dan terbesar sejak Juni tahun lalu. 

Kondisi tersebut dapat memangkas kontraksi kinerja saham sepanjang tahun ini menjadi 6,9%.

Dalam catatanya, CATL berharap dapat membukukan kenaikan laba bersih sebesar 38%-48% untuk tahun 2023. 

Angka tersebut senilai 42,5 miliar yuan hingga 45,5 miliar yuan (US$ 5,94 miliar-US$ 6,36 miliar) atau setara Rp 92,07 triliun hingga Rp 98,58 triliun.

Capain tersebut di dorong oleh produk dan teknologi baru, ekspansi pasar luar negeri, dan pertumbuhan industri. 

Baca Juga: Antam Teken Kerja Sama Pembuatan Baterai Lithium dengan CBL Demi Genjot Ekosistem EV

Meskipun proyeksi pertumbuhan tersebut lebih rendah dari lonjakan laba bersih tahun 2022 yang sebesar 93%, tetapi para analis mengatakan bahwa hal itu melebihi ekspektasi pasar. 

Sebagaimana diketahui CATL melalui CBL dan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) akan membentuk joint venture pada sisi hulu tambang. 

Dalam prosesnya, Antam akan mendivestasikan 49% sahamnya di konsesi tambang nikel yang dikelola anak usaha mereka, PT Sumberdaya Arindo, kepada anak usaha yang dikendalikan CBL, Hong Kong CBL Limited (HKCBL).

Antam juga telah mengamankan pengalihan sebagian saham PT Feni Haltim (FHT) HKCBL. Pengalihan saham Feni Haltim ini dilakukan untuk pengembangan dan pengoperasian kawasan industri sebagai lokasi pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) terintegrasi.

Selain itu, pengembangan akan dilakukan untuk melakukan perluasan dan/atau pembangunan pelabuhan dan infrastruktur lainnya, termasuk di dalamnya pembangunan fasilitas pengolahan nikel berbasis teknologi rotary kiln electric furnace sebanyak empat line produksi, untuk mewujudkan pengembangan ekosistem baterai EV di Halmahera Timur, Maluku. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: