Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
LG Electronics Inc. mengumumkan akan menghentikan bisnis baterai kendaraan listrik (EV), menyebut stagnasi permintaan global di pasar EV sebagai penyebabnya.
Atas langkah ini berdampak ke Indonesia, seperti diketahui sebelumnya proyek itu bernilai 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar sekitar Rp 129 triliun.
Anak perusahaan LG yang memproduksi charger EV, HiEV Charger, akan dilikuidasi, dan semua karyawan yang terlibat dalam bisnis ini akan dialihkan ke divisi lain di dalam LG Electronics.
Perusahaan menegaskan bahwa mereka akan terus memberikan layanan pemeliharaan kepada pelanggan yang sudah ada.
LG memasuki pasar pengisi daya EV pada 2022 dengan mengakuisisi HiEV Charger, yang sebelumnya bernama AppleMango, setelah memulai penelitian dan pengembangan di sektor ini sejak 2018.
Sejak itu, perusahaan menawarkan solusi pengisian daya di Korea Selatan, termasuk pengisi daya di toko ritel Emart, dan memperluas pasar ke AS tahun lalu dengan membuka pabrik produksi di Texas pada Januari 2024.
Keputusan untuk mundur ini diambil karena LG Electronics memfokuskan kembali upayanya untuk mengutamakan pertumbuhan bisnis pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC).
Baca Juga: Awal Mula China Komplain Gangguan Premanisme di Pabrik BYD Subang
Baca Juga: Bukan Hengkang, Pemerintah yang Tendang LG dari Proyek Baterai
CEO LG Electronics Cho Joo-wan sebelumnya menetapkan bisnis pengisi daya kendaraan listrik sebagai salah satu pendorong pertumbuhan utama dalam visi perusahaan untuk mencapai penjualan 100 triliun won (sekitar Rp1,8 kuadriliun) pada 2030l Ant
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement