Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkes, Yayasan Bentang Merah Putih, dan Yayasan Menuju Generasi Sehat Dorong Zero Talasemia Lewat Edukasi hingga Skrining

Kemenkes, Yayasan Bentang Merah Putih, dan Yayasan Menuju Generasi Sehat Dorong Zero Talasemia Lewat Edukasi hingga Skrining Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi sukses menyelenggarakan serangkaian acara penggalangan dana untuk mendukung kegiatan edukasi dan skrining Talasemia, serta pelatihan bagi penyintas Talasemia Major.  

Acara dibuka dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Yudhi Parmono, bersama Ketua dan Pendiri Yayasan Bentang Merah Putih serta Yayasan Menuju Generasi Sehat, Yohana Elizabeth Hardjadinata.

Turut menyaksikan acara ini Direktur Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Ir. Restuardy Daud, M.Sc., CGRE.; Kepala Sub Direktorat Bina Lembaga dan Pranata Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Meta Ambar; Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K); Ketua Perluni Unika Atmajaya, Michell Suharli; serta perwakilan Kedutaan Mesir, Mr. Osama Hamdy.

Di Indonesia, Talasemia merupakan peringkat pertama bila digolongkan dari biaya perorang dan menjadi peringkat kelima dengan urutan penyakit bagi BPJS. Jawa Barat memiliki peringkat pertama terbanyak penyintas Talasemia Major yaitu sebesar 35%, di atas D.I. Aceh. 

Talasemia adalah kelainan darah genetik yang mengganggu produksi hemoglobin, sehingga penyintas Talasemia Major memiliki kendala dalam tumbuh kembang mereka dikarenakan tidak mampunya darah memproduksi Hemoglobin dengan sempurna, serta keterbatasan menguraikan zat besi yang ada dalam sel darah merah, sehingga terjadi penumpukan zat besi pada organ tubuh yang mengakibatkan fatal organ tubuh pada area tertentu, tergantung pada fisik penyintas talasemia tersebut.

Talasemia merupakan kelainan darah genetik yang mengganggu produksi hemoglobin. Pada Talasemia Major, pasien mengalami gangguan tumbuh kembang akibat ketidakmampuan tubuh memproduksi hemoglobin secara normal.

Masalah utama Talasemia terletak pada dua aspek. Pertama, produksi hemoglobin yang tidak sempurna, dan kedua, ketidakmampuan tubuh menguraikan zat besi dalam sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan penumpukan zat besi (iron overload) di berbagai organ tubuh. Akibatnya, terjadi kerusakan organ progresif yang lokasi dan tingkat keparahannya bervariasi tergantung kondisi fisik masing-masing pasien.

Baca Juga: 17,9 Juta Kematian Akibat Penyakit Jantung, PERKI: Saatnya Bertindak!

Pada Hari Talasemia Dunia, Kamis, 8 Mei 2025, Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat bersama Royale Golf Club melakukan kegiatan Golf Tournament bertema “The Angel is You” dihadiri dari berbagai latar belakang. 

Didukung oleh pegolf pro Hanne Pangestu, Dea Mahendra, Putri Aisyah Amani, serta public figure Jolene Marie, acara ini berhasil menggerakan pengumpulan dana sebesar USD 1.000 dan Rp22.100.000, termasuk satu lukisan hasil action.

Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat bersama Perluni Atmajaya dan Unika Atmajaya memberikan sebuah edukasi melalui pertunjukan Drama Musikal "Setitik Embun". 

"Setitik Embun" adalah sebuah kisah nyata keluarga penyintas Talasemia Major. Tegar, kuat, dan sabar merupakan kata dan peran yang harus mereka mainkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk Embun penyintas talasemia maupun kedua orang tua Embun yang diperankan oleh Adon S. dan Lisa A. Riyanto.

Melalui dukungan teman-teman sekolah, guru yang diperankan oleh Jolene Marie, dan sahabat Dini dan Bayu. Terlihat empati, kebersamaan, dan keceriaan yang membalut cerita Setitik Embun

Acara ini sukses diselenggarakan selama dua hari berturut-turut di Gedung Yustinus Lantai 15, Kampus 1 Semanggi Unika Atma Jaya. Pada Jumat, 9 Mei 2025, acara dikhususkan bagi pelajar dan mahasiswa dengan kehadiran sekitar 300 peserta. Keesokan harinya, Sabtu 10 Mei 2025, acara terbuka untuk umum dan dilanjutkan dengan rangkaian spesial berupa Gala Dinner, Silent Auction lukisan, serta pertunjukan Live Painting oleh seniman Ricky Salim.

Pertunjukan drama "Setitik Embun" menampilkan deretan pemain berbakat seperti Danya Desideria, Adon Saptowo, Lisa A. Riyanto, dan nama-nama lainnya yang menghidupkan panggung. Kesuksesan acara ini tidak lepas dari kontribusi tim kreatif pimpinan Yohana Elizabeth sebagai produser sekaligus penulis naskah dan lirik lagu original "Cahaya Harapan", bersama Elton Collins sebagai komposer. Dukungan penuh juga diberikan oleh Elisabeth Tita sebagai pimpinan produksi, Kidung Larasati sebagai sutradara, serta berbagai profesional lainnya yang terlibat dalam penataan musik, artistik, visual, hingga tata cahaya dan suara.

Dengan pengemasan yang apik oleh MC Frans Nicholas dan Evelina Tan, seluruh rangkaian acara berhasil menyuguhkan pertunjukan yang memukau dan menuai tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir.

Dalam kesempatan yang sama dengan pagelaran drama musikal, Yayasan Menuju Generasi Sehat turut meluncurkan sebuah aplikasi inovatif khusus untuk memfasilitasi pendonor darah tetap bagi para penyintas Talasemia Major di seluruh Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan transfusi darah secara tepat sasaran berdasarkan klaster wilayah, memastikan distribusi yang merata sesuai lokasi kebutuhan.

Baca Juga: Perluas Layanan, KB Bank Syariah Hadir di Rumah Sakit Aisyiyah Kudus

Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menyajikan berbagai fitur pendukung seperti edukasi kesehatan, dukungan psikologis, informasi medis terkini, serta platform penggalangan dana. Dikembangkan oleh Eko Square sebagai wujud kontribusi nyata, aplikasi Tangan ini menjadi persembahan berharga bagi masyarakat Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas hidup para penyintas talasemia.

Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai mitra strategis yang menjadi pilar kesuksesan penyelenggaraan, antara lain Metro TV, Royal Jakarta Golf Club, KIN, LIMA, OASIS, Pearl Medic, Inventaris Prima, Shooper Loyalty Solutions, Digiflora, Tanadewa, 70 Fahrenheit Koffie, Golf House by Mitra Adi Perkasa, Mariana Resort Samosir, Sari Ayu Martha Tilaar, Umara Catering, McDonald's, Lavenda, Okuzuno, PT Acer Indonesia, Eltima Corner, Arkoji Studio, Ziata Travel, Aku Pintar Indonesia, Dashku PTE LTD, Liderlab, Universitas Pelita Harapan, Speaking Makeover Academy, dan La Foglie.

Semangat gotong royong yang tercermin dari kolaborasi berbagai pihak ini merupakan perwujudan nyata dari sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia". Dukungan yang diberikan tidak hanya menyempurnakan acara, tetapi juga memperkuat makna kebersamaan dalam upaya mendukung penyintas talasemia di tanah air.

Seluruh dana yang terkumpul dari rangkaian acara ini akan didedikasikan untuk mendukung program edukasi masyarakat tentang talasemia, penyelenggaraan skrining gratis, serta pelatihan keterampilan bagi para penyintas Talasemia Major.

Sebuah pesan mengharukan dari penyintas talasemia mengingatkan kita semua, "Kami terlahir tanpa bisa memilih kondisi ini, tetapi Anda sebagai orang dewasa memiliki pilihan untuk menghentikan mata rantai talasemia major."

Pesan ini menjadi seruan mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berperan aktif.  Kontribusi sederhana seperti donor darah rutin, bahkan hanya satu kantong darah setiap bulan, dapat memberikan harapan hidup bagi saudara-saudara penyintas talasemia. Mari bersama-sama mewujudkan gerakan #DonorDarahTetapUntukTalasemia melalui saluran komunikasi di Instagram @yayasanmenujugenerasisehat.

Acara ditutup dengan gemuruh semangat dari seluruh pemain dan penonton yang berseru lantang: "INDONESIA ZERO TALASEMIA!".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: