Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ciputra Tahan Target Marketing Sales 2025 Rp11 Triliun, Waspadai Tekanan Suku Bunga

Ciputra Tahan Target Marketing Sales 2025 Rp11 Triliun, Waspadai Tekanan Suku Bunga Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memutuskan mempertahankan target penjualan pemasaran (marketing sales) 2025 senilai Rp11 triliun, sama dengan tahun sebelumnya. Keputusan ini diambil di tengah tekanan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat dan belum adanya proyek baru yang siap berkontribusi.

Investor Relation Ciputra, Aditya Sastrawinata, menjelaskan bahwa kondisi perbankan saat ini turut memengaruhi keputusan perusahaan.

“Per Juni ini kami melihat sejumlah bank besar telah menaikkan suku bunga KPR, seperti BCA yang dua kali menaikkan suku bunga masing-masing 25–40 bps dan 37 bps,” ujar Aditya dalam paparan publik, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: Ciputra (CTRA) Buka Peluang Garap Rumah Subsidi 18 m2, Asalkan Sesuai Pasar dan Lokasi

Ia menambahkan bahwa tingginya rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) telah mempersempit ruang gerak perbankan dalam menyalurkan kredit properti. Kondisi ini berdampak langsung pada daya beli konsumen.

Sekitar 72% pembeli properti Ciputra mengandalkan fasilitas KPR untuk pembelian unit. Oleh karena itu, perusahaan memperkirakan kenaikan bunga akan berdampak signifikan, terutama di segmen menengah yang lebih sensitif terhadap perubahan bunga.

Baca Juga: Ciputra Fokus ke Segmen Menengah Atas Untuk Hadapi Lesunya Industri Hotel

Selain faktor eksternal, stagnasi target juga dipengaruhi oleh ketiadaan proyek baru yang dapat langsung menghasilkan penjualan pada tahun berjalan. “Dari sisi timing, kelima proyek tersebut belum akan menyumbang marketing sales pada tahun ini. Jadi kami akan fokus pada proyek-proyek eksisting dan perluasan dari proyek yang sudah berjalan,” jelas Aditya.

Saat ini, Ciputra sedang dalam tahap negosiasi lima proyek skema kerja sama (Joint Operation/JO). Namun, menurut manajemen, proyek-proyek tersebut baru akan memberikan kontribusi setelah 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: