- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Diplomat PBB Soal Jakarta: 'Dulu Naik Mobil Pasti Kaya, Sekarang Naik Transportasi Umum Justru Orang Cerdas dan Modern'

Diplomat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Miklos Gaspar didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mencoba menggunakan transportasi umum dengan naik MRT dari Cipete menuju Bundaran HI, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta menuju Balai Kota.
Miklos mengaku terkesan dengan komitmen Rano Karno yang selalu menggunakan transportasi umum ke kantornya.
"Senang rasanya melihat pejabat tinggi seperti beliau memberi contoh langsung. Beliau bercerita naik MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, lalu ganti naik bus,” ujar Miklos.
Menurutnya, kehadiran figur publik yang memberi contoh nyata dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap transportasi umum.
"Kita butuh lebih banyak tokoh seperti beliau, agar masyarakat melihat transportasi publik bukan sebagai pilihan terakhir, tapi bagian dari gaya hidup modern dan berkelanjutan,” katanya.
Meski menjabat sebagai Direktur UNIC Jakarta dan memiliki akses ke mobil dinas, Miklos memilih naik MRT dan Transjakarta dalam aktivitas sehari-harinya. Ia menyebut moda transportasi massal di Jakarta semakin nyaman dan efisien, bahkan untuk kalangan ekspatriat.
"Saya percaya ini adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan. Dan kita bisa bertemu orang-orang menarik juga, terutama di Transjakarta,” katanya.
Ia mengaku telah tiga tahun tinggal di Jakarta, diplomat asal Hongaria itu melihat transformasi besar di sektor transportasi publik selama masa tinggalnya.
"Banyak halte baru, rute baru, dan LRT juga sudah mulai beroperasi sejak saya pindah ke sini. Ini adalah kemajuan besar, bukan hanya untuk warga Jakarta, tapi juga relevan secara global,” ucapnya.
Miklos menyampaikan, PBB sangat mendukung kebijakan pemerintah kota yang mendorong transportasi umum. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke-11 PBB, yaitu menjadikan kota-kota inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Ia menyoroti salah satu tantangan besar yang dihadapi Jakarta, yakni persepsi masyarakat yang masih menganggap transportasi umum identik dengan kemiskinan. Ia menilai, pandangan ini mulai bergeser.
"Dulu, kalau seseorang punya uang, pasti beli mobil. Tapi sekarang semakin banyak yang sadar bahwa naik transportasi umum bukan berarti miskin, justru pilihan cerdas dan modern,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement