Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Tak Akan Ganti Rezim Khamenei, Ini Tujuan Utama Trump Serang Iran

AS Tak Akan Ganti Rezim Khamenei, Ini Tujuan Utama Trump Serang Iran Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) buka suara terkait dengan serangan militernya terhadap Iran. Pihaknya membantah bahwa serangan tersebut merupakan awal dari upaya penggulingan sosok dari Ali Khamenei di Iran.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth menegaskan bahwa serangan itu ditujukan terhadap fasilitas nuklir dari Iran. Ia mengaku juga telah mengirim pesan diplomatik yang mendorong mereka untuk kembali ke meja perundingan.

Baca Juga: Anak WNI dan Lego Presiden, Kepolosan Zhenya di Rusia Luluhkan Hati Prabowo

“Misi ini bukan dan tidak pernah bertujuan untuk perubahan rezim. Trump mengizinkan operasi presisi untuk menetralisir ancaman terhadap kepentingan nasional kami yang ditimbulkan oleh program nuklir dari Iran," ujar Hegseth, dilansir Senin (23/6).

Serangan Operation Midnight sendiri melibatkan empat belas bom penghancur bunker, lebih dari dua lusin rudal dan lebih dari seratus lebih pesawat tempur.

Kepala Komando Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Dan Caine mengatakan bahwa tiga situs utama nuklir mengalami kerusakan sangat parah di Iran.

Namun, Caine menolak berspekulasi apakah seluruh kapabilitas nuklir negara tersebut berhasil dihancurkan. Ia juga menegaskan bahwa perlindungan pasukannya telah diperketat, termasuk di Irak dan Suriah.

“Pasukan kami dalam kondisi siaga tinggi dan siap merespons jika mereka atau proksi mereka melakukan serangan balik, yang akan menjadi pilihan sangat buruk,” kata Caine.

Baca Juga: Konsisten dengan Narasi Besar Presiden Prabowo, Pemerintah Diminta Tidak Impor Food Tray untuk MBG

Iran sejauh ini belum melaksanakan ancaman langsung ke pangkalan militer atau menutup Selat Hormuz. Namun Parlemen Iran telah menyetujui opsi penutupan jalur vital pengiriman seperempat pasokan minyak dunia tersebut. Meski demikian, keputusan final masih menunggu Dewan Keamanan Nasional Iran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: