Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian Ekraf Siap Bentuk Tim Kolaboratif untuk Pengembangan Gim

Kementerian Ekraf Siap Bentuk Tim Kolaboratif untuk Pengembangan Gim Kredit Foto: Unsplash/Stillness InMotion
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya dan Universitas Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) membahas arah kebijakan dan program strategis Kementerian Ekraf untuk memperkuat industri kreatif di Indonesia, khususnya pada subsektor gim digital.

Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan antara Menteri Riefky dengan Universitas RMIT yang berlangsung di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ditelepon Presiden Perancis, Presiden Iran Ungkap Kemarahannya dan Akan Balas Tindakan AS

Menteri Ekraf mengatakan penjajakan kolaborasi strategis harus didukung dengan pengembangan kapasitas serta ekosistem digital kreatif antara Australia dan Indonesia. Mengingat, subsektor gim memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh dan menjadi penggerak ekonomi kreatif.

“Kita bisa bersinergi untuk menentukan langkah prioritas dan memastikan potensi digital subsektor gim dalam meningkatkan daya saing industri kreatif di Indonesia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (23/6).

Kementerian Ekraf siap membentuk tim kolaboratif sebagai upaya pendampingan dan penyerapan tenaga kerja berkualitas bagi para pengembang gim dan stakeholder lainnya. Oleh karena itu, subsektor gim mampu menjadi pendorong utama ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita harus melakukan pendekatan hexahelix yang meliputi pemerintah, akademisi, komunitas, media, bisnis, dan lembaga keuangan untuk penjajakan kolaborasi terkait penelitian, pelatihan, dan pengembangan karya kreatif seperti gim. Dengan begitu ekonomi kreatif akan menjadi bagian diplomasi dan tumbuh sebagai the new engine of growth,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf juga menyampaikan pentingnya penguatan industri kreatif di Indonesia untuk mengembangkan masa depan digital yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Kami selalu melakukan studi dan manajemen strategis terkait tantangan industri kreatif di Indonesia, terutama subsektor gim. Sebab industri kreatif tidak hanya sebatas ikut tren saja, tetapi juga harus memberi dampak bagi capaian pertumbuhan ekonomi,” ungkap Rian.

Dukungan serupa juga diungkapkan Muhammad Neil El Himam sebagai Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, yang menyebut salah satu program ASTA EKRAF mampu menyesuaikan tantangan dalam bidang gim dan ekonomi digital.

“Kita bisa fokus pada Pasar Ekraf yang melakukan fasilitasi dan promosi terhadap gim nasional. Dari sebuah gim, tentu bisa membentuk IP dan bisa ditarik ke subsektor ekraf lain seperti menjadi film dan karya-karya kreatif yang lebih inovatif,” ungkap Neil.

RMIT merupakan universitas internasional untuk bidang teknologi, desain, dan kewirausahaan. Menurut QS World University Rankings 2024, RMIT University menempati posisi ke-140 di dunia. Universitas RMIT juga dikenal dengan jurusan seni dan desain yang mana elemen tersebut sangat relevan terhadap ekonomi kreatif. 

Universitas RMIT juga telah kerja sama dengan Infinite Learning untuk program Introduction to Game Design (2D) di Nongsa Digital Park yang mendukung talenta Asia Tenggara melalui skema Kampus Merdeka.

“Kami bisa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan beberapa peluang dalam ekonomi kreatif, khususnya dalam gim digital. Kami menawarkan program-program pelatihan dari sisi teknis, kreativitas, dan bisnis, untuk meningkatkan kualitas pendidikan berbasis Learning Management System (LMS), mempersiapkan tenaga kerja terampil industri kreatif, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital. Kami siap berkolaborasi bersama Kementerian Ekraf guna memberdayakan generasi perancang gim atau game desainer berikutnya,” ungkap Mish Eastman sebagai Deputy Vice Chancellor, Vice President RMIT University.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: