Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Microsoft: 97% Pengusaha Indonesia Siap Lakukan Transformasi AI

Microsoft: 97% Pengusaha Indonesia Siap Lakukan Transformasi AI Kredit Foto: Bawana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Microsoft Work Trend Index 2025 baru-baru ini mengungkapkan bahwa hampir semua pengusaha siap melakukan transformasi bisnis dengan bantuan akal imitasi (AI) di Indonesia.

President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir menyebut bahwa laporan pihaknya telah menemukan bahwa  bahwa 97% pemimpin bisnis lokal menganggap tahun ini sebagai momen penting untuk meninjau ulang strategi dan operasional bisnis secara mendasar. Angka ini melampaui rata-rata global dan menunjukkan kesiapan tinggi Indonesia dalam menghadapi transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Hubungan Retak? Microsoft dan OpenAI Bersitegang Soal Saham

“Frontier Firm bukan sekadar model bisnis baru, tapi peluang besar bagi negara ini untuk melompat lebih jauh dalam transformasi digital global,” kata Dharma Simorangkir, dilansir Selasa (24/6).

Menurut Dharma, Frontier Firm ditandai dengan kolaborasi erat antara manusia dan agen akal imitasi yang menciptakan struktur kerja baru: dari akal imitasi sebagai asisten tugas rutin, berkembang menjadi mitra kerja digital, hingga akhirnya akal imitas mengelola alur kerja secara mandiri. Manusia, dalam peran baru sebagai agent boss, akan fokus pada strategi dan pengambilan keputusan penting.

Microsoft mencatat, perusahaan dalam berbagai sektor nasional telah mulai menerapkan transformasi ini untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.

Namun, Dharma mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara akal imitasi dan manusia melalui strategi human-agent ratio, serta investasi pada literasi akal imitasi dan pelatihan berkelanjutan.

“Meskipun akal imitasi menjanjikan efisiensi, dampak nyata hanya akan tercapai bila setiap karyawan diberdayakan untuk memimpin bersama teknologi ini,” ungkap Dharma.

Laporan juga menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman terhadap akal imitasi antara pemimpin (87%) dan karyawan (56%) di Indonesia. Microsoft menilai hal ini sebagai panggilan untuk meningkatkan edukasi dan kesiapan tenaga kerja menghadapi masa depan kerja yang lebih inklusif.

Baca Juga: Komdigi Targetkan Dampak Ekonomi Rp41 Triliun dari Investasi Microsoft di Indonesia

Adapun aporan yang bertajuk “2025: The Year the Frontier Firm is Born” ini menyoroti bagaimana akal imitasi mulai mengubah cara kerja dan struktur organisasi secara menyeluruh. Disusun berdasarkan survei terhadap 31.000 responden dari 31 negara, termasuk Indonesia, serta analisis data produktivitas Microsoft 365 dan tren perekrutan LinkedIn, laporan ini menggambarkan transisi menuju model perusahaan baru yang disebut Frontier Firm.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: