Efek Harga Kripto Meroket, Profitabilitas Penambangan Bitcoin Turut Naik 18,2%

Laporan Bank Investasi, Jefferies baru-baru ini menunjukkan adanya kenaikan profitabilitas alias keuntungan yang dirasakan oleh penambang bitcoin mulai dari Mei 2025.

Analis Jefferies, Jonathan Petersen menyebutkan bahwa profitabilitas penambangan bitcoin meningkat sebesar 18,2%. Hal ini didorong oleh kenaikan harga bitcoin sebesar 20% dan pertumbuhan moderat hashrate jaringan sebesar 3,5%.

Baca Juga: Gejolak Timur Tengah Tekan Kripto, Pakar: Bitcoin Tetap Prospektif Jangka Panjang

“Reli bitcoin mengikuti reli emas baru-baru ini karena investor mencari aset yang tahan terhadap inflasi, di tengah kekhawatiran atas membengkaknya defisit fiskal,” ungkapnya dilansir dari Coindesk, Rabu (25/6).

Hashrate merupakan ukuran dari total kekuatan komputasi yang digunakan untuk menambang dan memproses transaksi di blockchain berbasis proof-of-work. Hashrate yang lebih tinggi umumnya menunjukkan peningkatan kompetisi serta kesulitan dalam menambang.

Adapun laporan ini juga menyoroti hasil tambang perusahaan tambang bitcoin yang terdaftar dalam bursa dari Amerika Serikat (Wall Street). Tercatat, sejumlah perusahaan tersebut menghasilkan bitcoin hingga 3.754 di Mei 2025.

MARA Holdings (MARA) menjadi penambang terbesar dengan menghasilkan bitcoin hingga 950. CleanSpark (CLSK) menyusul perusahaan tersebut dengan berhasil menambang bitcoin hingga 694.

Baca Juga: Harga Bitcoin Jatuh, Ekonom Sarankan Investor Fokus Jangka Panjang

MARA berhasil mempertahankan hashrate terpasang terbesar sebesar 58,3 EH/s. Sementara CleanSpark menempati posisi kedua dengan 45,6 EH/s.