Skema Tukar Tambah dengan Pemberian Insentif Pajak Dongkrak Penjualan Kendaraan, Tapi di Thailand

The Federation of Thai Industries (FTI) mengungkapkan dari Januari hingga Mei, penjualan pikap murni turun 17 persen dari tahun ke tahun menjadi 62.467 kendaraan.
Ini disebabkan oleh aturan ketat bank dan perusahaan pembiayaan mobil untuk memberikan pinjaman mobil sebagai akibat dari tingginya tingkat utang rumah tangga.
"Kami mendukung program tukar tambah untuk pikap. Program ini akan meningkatkan penjualan hingga 50.000-100.000 kendaraan," kata Surapong Paisitpatanapong, wakil ketua FTI dan juru bicara Klub Industri Otomotif.
"Bahkan, akan lebih baik jika pemerintah memperluas langkah ini untuk mencakup mobil penumpang juga," tambahnya.
Ada 2 juta kendaraan terdaftar yang telah digunakan hingga 20 tahun, menurut klub FTI. Jika pihak berwenang mempertimbangkan untuk menerapkan program tukar tambah pada jenis mobil tua lain yang digunakan antara 5-8 tahun, hal itu akan menyebabkan pasar mobil yang stagnan pulih secara signifikan, menurut FTI.
Kementerian Keuangan mengajukan konsep tukar tambah, menukar pikap lama dengan yang baru, dengan pemerintah menawarkan insentif pajak untuk mendorong partisipasi.
Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan mengganti kendaraan lama dari jalan raya dapat mendukung industri otomotif dengan meningkatkan penjualan mobil baru.
Menurut Pichai, pada tahap awal ini, idenya adalah untuk memungkinkan pemilik menukar kendaraan lama dengan yang baru, dengan pemerintah memberikan pengurangan pajak atas pembelian kendaraan baru.
Langkah yang diusulkan menargetkan pikap yang berusia 20-25 tahun. Jika pemilik kendaraan ingin membeli pikap baru, mereka dapat menukar pikap lama mereka dan pemerintah akan mengurangi tarif pajak cukai pada pikap baru, yang bertujuan untuk menarik peserta.
Selain pengurangan pajak, Kementerian Keuangan berencana untuk meminta Thai Credit Guarantee Corporation untuk memberikan jaminan kredit untuk pinjaman mobil, katanya.
Pada bulan Mei, produksi mobil Thailand meningkat sebesar 10,3% tahun-ke-tahun menjadi 139.186 unit untuk pertama kalinya dalam 21 bulan, didorong oleh lebih banyak produksi kendaraan listrik bertenaga baterai, kendaraan listrik hibrida plug-in, dan kendaraan pikap penumpang.
Pasar mobil domestik tetap lesu selama lima bulan pertama tahun ini, dengan penjualan turun hampir 3% menjadi 252.615 unit.
Pada bulan Mei, ekspor mobil naik sebesar 23% menjadi 81.071 kendaraan, berkat lebih banyak pesanan pembelian pikap dan kendaraan listrik hibrida dari Australia dan Timur Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement