Danantara Mau Rampingkan Asuransi BUMN dari 16 Jadi 3, OJK dan IFG Duduk Bareng!

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pihaknya masih menjalin komunikasi dengan Indonesia Financial Group (IFG) terkait wacana konsolidasi perusahaan asuransi pelat merah yang tengah digagas oleh Danantara.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan pihaknya masih melakukan pembahasan awal dengan IFG sebagai holding BUMN sektor asuransi dan penjaminan.

“Kita masih bicara dengan IFG. Kita harus bicara dengan IFG ya, untuk bagaimana programnya,” ujar Ogi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/6/2025).

Baca Juga: Allianz Respon Rencana Danantara Rampingkan Asuransi BUMN

Wacana konsolidasi ini sebelumnya diungkapkan oleh Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, yang menilai bahwa 16 perusahaan asuransi milik negara masih memiliki skala usaha terlalu kecil untuk menghadapi persaingan jangka panjang di sektor keuangan dan logistik.

“Jasa Raharja punya asuransi, kemudian Pertamina punya Tugu Insurance, BRI dan BNI punya insurance, tapi tidak cukup size-nya, tidak kompetitif,” ungkap Dony dalam pernyataan resminya pada Rabu (18/6/2025).

Baca Juga: Prabowo Minta Sistem Asuransi Dibenahi: Tak Hanya untuk Kalangan Atas

Danantara, sebagai pengelola transformasi BUMN nonkeuangan, mengklaim telah menyelesaikan evaluasi fundamental terhadap sejumlah perusahaan asuransi pelat merah. Selanjutnya, konsolidasi akan diarahkan melalui skema penggabungan usaha (merger) antarperusahaan yang memiliki fokus bisnis serupa.

“Sehingga akan terjadi konsolidasi bisnis dari tadinya 888 perusahaan BUMN, kami harapkan nanti menjadi di bawah 200 perusahaan yang memang kokoh dan kuat,” tambah Dony.