Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mayoritas Bursa Asia Melemah, Pasar Saham Kembali Dibuat Khawatir Ucapan Trump

Mayoritas Bursa Asia Melemah, Pasar Saham Kembali Dibuat Khawatir Ucapan Trump Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayoritas Bursa Asia mengalami koreksi yang signifikan dalam perdagangan di Rabu (2/7). Pasar menyoroti update terkait dengan negosiasi kebijakan tarif hingga pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari CNBC International, Kamis (3/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,62% ke 24.221,41.
  • CSI 300 (China): Naik 0,02% ke 3.943,68.
  • Shanghai Composite (China): Turun 0,09% ke 3.454,79.
  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,56% ke 39.762,48.
  • Topix (Jepang): Turun 0,21% ke 2.826,04.
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,47% ke 3.075,06.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,19% ke 782,17.

Bursa Saham Asia bergerak variatif, pasar mencermati pernyataan terkait dengan suku bunga yang datang dari AS. Baru-baru ini, hal tersebut menjadi sorotan karena diwarnai perseteruan dari Trump dan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Trump menyurati sang ketua bank sentral  untuk menerapkan suku bunga super rendah. Hal tersebut memicu adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi ke depan seiring dengan kebijakan tarif perdagangan dari AS.

Namum Powell sendiri menegaskan bahwa bank sentral tetap bersabar mengenai pemotongan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak mengesampingkan pengurangan pada pertemuan bulan ini, dan menekankan bahwa langkah-langkah di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk.

Powell juga mencatat bahwa pihaknya akan memangkas suku bunga, apabila pihaknya sudah bisa menebak secara detail dampak inflasi dari tarif yang diterapkan oleh Trump.

Dari China, pelaku pasar tengah menantikan hasil pertemuan dari Politbiro Beijing. Pejabat China diharapkan untuk mengungkap langkah-langkah stimulus tambahan yang ditujukan untuk mengimbangi dampak ekonomi dari tarif yang diterapkan oleh AS.

Baca Juga: Laba Anjlok 81%, Gudang Garam Guncang Pasar Saham

Adapun Jepang masih tertekan oleh belum adanya peningkatan terkait dengan negosiasi tarif bersama dengan Trump. Justru sebaliknya, pasar baru-baru ini dikhawatirkan dengan kritik yang dilontarkan oleh Trump soal Negeri Sakura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: