Utang Pinjol Masyarakat Tembus Rp82,59 triliun per Mei 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman di industri peer-to-peer lending(P2P) atau pinjaman daring (Pindar) mencapai Rp82,59 triliun per Mei 2025, tumbuh 27,93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Pada industri Pinjaman Daring (Pindar), outstanding pembiayaan di Mei 2025 tumbuh 27,93 persen yoy dengan nominal sebesar Rp82,59 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (8/7/2025).

Baca Juga: OJK Catat Penyaluran Pinjaman Industri Pergadaian Tembus Rp100,25 Triliun per April 2025

Agusman menyampaikan bahwa peningkatan pembiayaan daring juga diiringi kenaikan tingkat risiko kredit. Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) atau rasio kredit macet pinjaman daring secara agregat tercatat sebesar 3,19 persen.

Sementara itu, piutang pembiayaan dari seluruh Perusahaan Pembiayaan (PP) turut tumbuh sebesar 2,83 persen yoy pada Mei 2025 menjadi Rp504,58 triliun. Kinerja tersebut didorong oleh pembiayaan modal kerja yang naik 10,34 persen yoy.

Baca Juga: OJK Ungkap 12 Pinjol dan 4 Multifinance Belum Penuhi Modal Sesuai Aturan

Profil risiko sektor pembiayaan juga dinilai masih terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross tercatat sebesar 2,57 persen dan NPF net sebesar 0,88 persen. Di sisi lain, gearing ratio Perusahaan Pembiayaan tercatat sebesar 2,20 kali atau jauh di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Adapun sektor modal ventura mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 0,88 persen yoy pada Mei 2025 dengan nilai pembiayaan mencapai Rp16,35 triliun.