Kredit Foto: Istimewa
Ketua Umum Asosiasi Refraktori dan Isolasi Indonesia (ASRINDO), Riko Heryanto, menegaskan bahwa industri refraktori siap mendukung penuh program hilirisasi nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Riko Heryanto menegaskan bahwa pihaknya sebagai ketua industri refraktori siap mendongkrak industri lokal yang mana akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029.
Baca Juga: SPEE FSPMI Berharap Hubungan Industrial Bisa Selaras Lagi, Buruh Dipulihkan dan Bisnis YMMA Nyaman
“Industri smelter, baik logam maupun non-logam, adalah jantung hilirisasi. Maka, industri refraktori sebagai penunjangnya harus mampu memenuhi kebutuhan dengan standar yang tinggi,” ujar Riko, dilansir Kamis (10/7).
Riko menjelaskan bahwa saat ini industri refraktori nasional tengah merevisi Standar Nasional Indonesia (SNI) ASTM. Hal ini guna menyesuaikan standar tersebut dengan kondisi terbaru yang nantinya direncanakan untuk diimplementasikan secara wajib.
SKKNI Refraktori untuk untuk jasa pemasangan juga telah disahkan melalui Kepmenaker No. 155 Tahun 2025. Hal ini membuka jalan bagi pelaksanaan sertifikasi profesi pekerja instalasi refraktori.
“Dengan penerapan standar ini, produk dan jasa refraktori nasional akan semakin layak dan terpercaya digunakan industri smelter dalam negeri,” ungkap Riko.
Riko memaparkan empat keunggulan utama industri refraktori nasional seperti mampu memasok produk dan jasa secara tepat waktu untuk efisiensi pengguna hingga pengiriman domestik lebih terjamin dibandingkan impor.
Tak hanya itu, industri refraktori nasional juga cepat tanggap dan mudah hadir di lokasi pengguna berkat mobilitas domestik, yang mana akan penggunaan tiap produknya yang hasil dalam negeri akan meningkatkan volume produksi nasional.
Riko juga menyoroti pentingnya peningkatan utilisasi kapasitas produksi refraktori nasional, yang saat ini masih di angka 30%.
“Dengan kesiapan standar dan sertifikasi tenaga kerja, kami menargetkan utilisasi meningkat hingga 70–80%. Jika tercapai, ekspansi industri refraktori bisa dilakukan dan menopang target pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Baca Juga: AS Kenakan Indonesia Tarif Resiprokal 32 Persen, Pemerintah Diminta Lindungi Industri Dalam Negeri
Riko juga menggarisbawahi peran strategis industri refraktori sebagai pendorong utama pertumbuhan industri dan sebagai alat pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement