IFBC 2025 Bandung Targetkan Transaksi Rp500 Miliar, 96 Peluang Usaha Siap Digarap Pengunjung!

BANDUNG – Kota Bandung kembali menjadi magnet bagi para calon pengusaha dan investor. Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2025 resmi digelar pada 18–20 Juli 2025 di Graha Manggala Siliwangi, dengan target ambisius mencapai transaksi Rp500 miliar dalam tiga hari pelaksanaan.

Pameran bisnis berskala nasional ini digelar atas kerja sama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Neo Expo Promosindo, menjadi gelaran ke-17 sejak IFBC pertama kali hadir pada 2006. Mengusung tema “Energizing Entrepreneurship”, IFBC 2025 Bandung menjadi ajang pameran bisnis terbesar di Jawa Barat tahun ini, menghadirkan 96 brand dari berbagai sektor usaha.

Fredy Ferdianto, Public Relations PT Neo Expo Promosindo, menyampaikan optimisme tinggi terhadap potensi transaksi selama pameran.

“Bandung menjadi kota strategis dalam roadshow kami, dan dengan antusiasme yang luar biasa tahun ini, kami optimis bisa menembus transaksi hingga Rp500 miliar. Sebelumnya kami mencatat angka sekitar Rp200 miliar, dan tahun ini antusiasme dari calon mitra luar biasa, bahkan hotline dan pemesanan tiket meningkat signifikan,” kata Fredy, Jumat (18/7/2025).

Pameran ini ditargetkan akan menarik lebih dari 6.000 pengunjung selama tiga hari. Beragam peluang bisnis mulai dari waralaba, kemitraan, keagenan, hingga investasi ditawarkan dengan berbagai promo menarik.

Salah satu brand besar yang berpartisipasi adalah Indomaret, yang membawa berbagai lini bisnisnya seperti Indogrosir, TMI, dan warung modern. Mereka bahkan memberikan diskon investasi hingga 50 persen selama pameran, dari Rp36 juta menjadi hanya Rp18 juta, khusus untuk calon mitra yang mendaftar di lokasi acara.

Baca Juga: Naik Kelas! UMKM Bandung Dilatih Foto Produk Profesional Hanya dengan Smartphone

Adapun, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar menuturkan, bisnis ini memang menggiurkan karena lebih mudah dijalankan oleh pelaku usaha pemula. Meski demikian, mereka tetap harus berhati-hati dalam memilih waralaba yang pas dengan ilmu yang dimiliki.

"Yang ingin saya himbau kepada para pelaku usaha Indonesia, jangan asal-asalan. Karena sistem ini di Indonesia sudah sangat lama, tapi justru kalah dari negara lain yang baru masuk seperti Korea, Taiwan, bahkan Malaysia," kata dia.

Anang menyebut, salah satu yang harus dipelajari pebisnis baru adalah efisiensi dan efektivitas. Kemudian, standarisasi yang tepat sehingga mengarah pada dua hal itu.

"Maka, tak pilih asal waralaba pun jadi penting melihat bagaimana dua hal tersebut bisa dilakukan pebisnis pemula sehingga usahanya tidak rugi."

Di sisi lain, Anang yang sudah bergelut dengan dunia ini puluhan tahun mengatakan bahwa inovasi tetap menjadi kunci untuk bisnis bertahan lama. Ketika tidak ada inovasi dalam sebuah usaha, maka bisnis tersebut bisa runtuh seketika.

Cara ini juga yang bahkan dilakukan pelaku usaha besar di dalam negeri dengan meningkatkan sektor bisnis dengan inovasi dari segi produk maupun pelayanan.

"Baik usaha makanan itu bisa dikembangkan mulai dari kemasan, rasa, penampilan, atau lainnya. Masih banyak hal yang bisa ditampilkan. Tapi sekali lagi, jangan asal-asalan," katanya.

Sementara itu, IFBC 2025 Bandung menghadirkan peluang bisnis lintas sektor, antara lain:

1. Retail & Minimarket: Alfamart, Indomaret, Indogrosir, TMI
2. Kuliner kekinian: Kopi dari Hati, Joomba, Misnow, Mo Juice, Es Teler Kapten
3. Makanan lokal & modern: Nasi Goreng Lidah Mertua, Si Kriuk, Kanemura, Burger Bangor, Warteg Bahari, Tahu Run, Tentang Pasta
4. Laundry & cuci mobil: Maytag, Netto Laundromat, Vivo Carwash, Autoone
5. Kesehatan & kecantikan: Dawa Herbal, Skinpedia, Barberpedia, Luvenza
6. Pendidikan & kreatif: Ohxem Edu, Sarosa Consulting, Unpar Inkubator Bisnis
7. Lifestyle & digital: Vapesmart, Curves, Shoessmart, Verona Appliances

Baca Juga: Warteg Selera Bahari Perkenalkan Konsep Modern di IFBC 2025, Tawarkan Peluang Kemitraan Menjanjikan

"Dengan begitu banyak pilihan usaha, IFBC 2025 menjadi ‘pasar inspirasi’ bagi siapa pun yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis, termasuk kalangan pensiunan, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga," tutup Fredy.