Tak Semua Bahagia, Italia Malah Curigai Kesepakatan Uni Eropa-AS

Italia menyambut baik kesepakatan dalam negosiasi tarif yang terjadi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS). Namun pihaknya menyoroti bahwa detil mengenai kesepakatan tersebut masih simpang-siur, khususnya untuk publik dari Roma.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memberikan penilaian menyeluruh terkait dengan hasil negosiasi tersebut tanpa melihat detail perjanjian yang terjadi antara Brussel dan Washington.

Baca Juga: Gegara Trump, Italia Terancam Kehilangan Nilai Ekspor €37,5 Miliar

“Saya menganggap adanya kesepakatan ini sebagai hal yang positif, namun tanpa melihat detailnya, saya belum bisa menilai dengan tepat,” ujar Meloni, dilansir Selasa (29/7).

Italia sendiri tegas mendorong negara-negara zona euro untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat. Kesepakatan ini sendiri memang menciptakan stabilitas meski pihaknya harus menghadapi tarif sebesar 15%.

"Hal ini masih dapat diterima, selama tidak ditambahkan ke bea masuk sebelumnya seperti yang sempat direncanakan," ungkap Meloni.

Kendati demikian, ia menilai bahwa masih terdapat sejumlah aspek krusial yang belum jelas. Ia secara khusus menyoroti sektor-sektor sensitif seperti farmasi dan otomotif yang belum mendapatkan kejelasan perlindungan atau pengecualian dalam kesepakatan tersebut.

Selain itu, ia juga meminta penjelasan lebih lanjut terkait kemungkinan pengecualian produk pertanian tertentu, serta kejelasan mengenai ketentuan investasi dan pembelian gas dari Eropa ke AS.

Baca Juga: Akibat Perjanjian Dagang 20 Tahun Lalu Kendaraan Impor Kena Tarif 0 Persen, Kini Industri Otomotif Dalam Negeri Kelimpungan

“Italia siap mengaktifkan langkah-langkah dukungan di tingkat nasional untuk sektor-sektor yang terdampak, dan kami juga akan mendorong agar dukungan serupa diberikan di tingkat Uni Eropa,” tutur Meloni.