Dolar Menguat, Yen dan Euro Tertekan Gegara Kesepakatan Tarif AS

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap Euro dan Yen Jepang di Senin (28/7). Hal ini terjadi setelah tercapainya kesepakatan dagang antara yang meredakan kekhawatiran pasar akan potensi perang dagang global dari Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eroa

Dilansir dari Reuters, Selasa (29/7), Dolar tercatat naik 0,59% terhadap Yen Jepang menjadi ¥148,535. Sementara euro melemah terhadap dolar sebesar 1,25% menjadi US$1,159125.

Baca Juga: Inggris Siap Tekan Israel, Trump Mau Hadirkan Pusat Distribusi Makanan di Gaza

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini menyepakati tarif impor sebesar 15% atas barang-barang dari Uni Eropa. Langkah ini menyusul kesepakatan dagang dari Jepang-AS.

Kini pasar dmenyoroti pembicaraan antara pejabat ekonomi dari China dan Amerika Serikat di Stockholm, Swedia. Kedua negara bertujuan memperpanjang masa gencatan senjata perdagangan selama tiga bulan guna menghindari lonjakan tarif lebih lanjut.

"Jika kita ingat kembali ke awal atau saat Hari Pembebasan, temanya adalah penjualan aset karena ketidakpastian dari kebijakan dagang baru. Saya kira yang kita lihat sekarang adalah tanda-tanda kembalinya kondisi normal," kata Kepala Struktur Keuangan Moneycorp, Eugene Epstein.

Dengan berkurangnya kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari tarif tinggi, fokus investor kini beralih ke laporan keuangan perusahaan dan pertemuan bank sentral di Jepang dan AS.

The Federal Reserve (The Fed) dan Bank of Japan diperkirakan akan menahan suku bunga, namun pasar akan mencermati komentar lanjutan guna menilai kemungkinan arah kebijakan berikutnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Trump Akhirnya Lanjutkan Negosiasi Tarif Bareng Thailand dan Kamboja

Investor juga akan memantau reaksi terhadap keputusan The Fed. Sebelumnya, Trump terus menekan bank sentral untuk memangkas suku bunga secara agresif, bahkan disebut nyaris memecat Ketua The Fed Jerome Powell.