Medco E&P Mulai Produksi Migas dari Proyek Terubuk WHP-M

Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) mempercepat produksi perdana minyak dan gas bumi (migas) dari Proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M di South Natuna Sea Block B pada 25 Juli 2025—tiga bulan lebih cepat dari jadwal awal.

Produksi dari proyek ini menambah kapasitas Terubuk menjadi 6.600 barel minyak per hari (bopd) dan 60 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Direktur Utama Medco E&P, Ronald Gunawan, mengatakan keberhasilan Proyek WHP-M ditandai dengan penyelesaian topside hanya dalam enam bulan, lebih cepat satu bulan dibanding proyek WHP-L dan jauh melampaui rata-rata pengerjaan proyek lepas pantai yang biasanya membutuhkan waktu 10–12 bulan.

Baca Juga: MedcoEnergi Akuisisi Blok Gas Corridor Senilai Rp6,9 Triliun dari Repsol

Seluruh proses mulai dari perancangan hingga pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya oleh talenta Indonesia, membuktikan kapasitas nasional dalam menghadirkan solusi energi berstandar global. Ia menegaskan pentingnya dukungan berbagai pihak dalam percepatan proyek ini.

“Inovasi dalam manajemen proyek ini menetapkan standar baru dalam pengembangan lapangan marginal yang cepat, efisien, dan berkelanjutan, serta mencerminkan kapabilitas anak bangsa dalam menghadirkan proyek energi berskala global,” ujar Ronald dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (30/7/2025).

Ronald mengatakan, selain efisiensi waktu, proyek ini juga menorehkan lebih dari 750.000 jam kerja aman tanpa insiden, memperlihatkan komitmen tinggi Medco E&P terhadap keselamatan kerja.

Baca Juga: Entitas Anak Medco (MEDC) Dapat Kredit USD500 Juta dari Bank Asing, Buat Apa?

WHP-M turut mengusung inovasi dan prinsip keberlanjutan melalui penggunaan panel surya (solar PV) sebagai sumber energi pendukung, serta pemanfaatan Digital Microwave Radio dan Integrated Control & Safety Systems untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh yang meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan capaian ini, Medco E&P memperkuat perannya dalam mendukung pencapaian target energi nasional sekaligus membuktikan bahwa proyek energi kelas dunia dapat dihasilkan sepenuhnya oleh tangan-tangan Indonesia.