Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CyberShield.ID Tawarkan Solusi Ketahanan Digital Hadapi 1,6 Miliar Serangan Siber

CyberShield.ID Tawarkan Solusi Ketahanan Digital Hadapi 1,6 Miliar Serangan Siber Kredit Foto: CyberShield.ID
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia menghadapi ancaman serangan siber dalam skala masif dengan total 1,6 miliar insiden sepanjang 2021 dan 403 juta anomali pada 2023, menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Menyikapi tren tersebut, CyberShield.ID memperkenalkan rangkaian solusi keamanan digital terpadu dalam ajang Digital Technology Innovation – Customer Experience (DTI-CX) 2025.

CyberShield.ID, yang dioperasikan oleh PT Solusi Keamanan Bersama dan PT Solusi Pertahanan Digital—anak usaha Salim Group—menawarkan layanan keamanan siber menyeluruh, mulai dari pengawasan, deteksi ancaman, respons insiden, hingga edukasi risiko digital. Fokus perusahaan adalah membangun ketahanan digital nasional di berbagai sektor industri.

“CyberShield.ID hadir untuk menjawab kebutuhan akan pendekatan keamanan siber yang tidak hanya reaktif dan teknis, tetapi juga proaktif dan strategis,” ujar CEO CyberShield.ID, Hendri Arifin dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa (5/8). “Kami berkomitmen menjadi mitra utama dalam membangun ketahanan digital Indonesia.”

Baca Juga: Ancaman Siber di Asia Pasifik Akibat Konvergensi IT dan OT Makin Tinggi, Kaspersky Beri Solusi Berlapis

Layanan andalan CyberShield.ID adalah vCISO360, mencakup konsultasi tata kelola, pengujian kerentanan (VAPT), operasional Security Operations Center (SOC), investigasi insiden (digital forensics), serta pelatihan kesadaran keamanan siber bagi karyawan.

Untuk meningkatkan kapabilitas organisasi dalam menghadapi serangan digital, CyberShield juga menyediakan layanan tambahan seperti threat intelligence monitoring, simulasi serangan (red team operation), pemantauan daring terhadap aktivitas penipuan, hingga pengembangan sistem deteksi ancaman (Threat Detection Platform/TDP).

TDP sendiri dikembangkan melalui kolaborasi dengan mitra internasional ThreatBook. Platform ini mengintegrasikan data dari berbagai sumber seperti endpoint, cloud, dan firewall, serta mampu melakukan korelasi berbasis Indicators of Compromise (IOC) dan Tactics, Techniques, and Procedures (TTP). Proses ini mempercepat investigasi dan mitigasi insiden siber secara efisien.

Baca Juga: Ancaman Siber Meningkat, OJK dan BSSN Perkuat Kolaborasi Jaga Stabilitas Keuangan

Selain itu, CyberShield juga bermitra dengan SecIron dalam menghadirkan tiga solusi keamanan untuk aplikasi mobile: IRONSCAN, IRONSKY, dan IRONWALL. Ketiga solusi ini mendukung pengujian statik dan dinamik, pemantauan ancaman real-time, serta pengamanan terhadap manipulasi aplikasi seperti jailbreak dan repackaging.

Keunggulan CyberShield.ID dibandingkan penyedia lain terletak pada pendekatan berbasis intelijen taktis dan tim bersertifikasi global (CISSP, CEH, CISA, OSCP) yang memiliki pengalaman langsung di sektor kritikal seperti perbankan, energi, dan manufaktur. Tim ini juga didukung oleh kompetensi lokal untuk respons cepat dan fleksibilitas implementasi solusi, termasuk berbasis open-source terkurasi.

Dalam rangkaian DTI-CX 2025, CyberShield.ID juga menggelar program free cyber security assessment serta konsultasi langsung dengan tim ahli. Layanan ini terbuka bagi organisasi yang ingin memperkuat kesiapan digitalnya di tengah meningkatnya eskalasi ancaman dunia maya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: